JAKARTA (IndoTelko) - Survei yang dilakukan Hypernet Technologies, penyedia layanan terkelola (managed services provider/MSP) terkemuka di bawah naungan PT XL Axiata Tbk, menunjukkan bahwa mayoritas perusahaan (44%) yang menjadi pelanggan Hypernet Technologies akan berfokus kepada keamanan siber sebagai prioritas teknologi informasi (TI) dalam lingkungan bisnisnya. Pertumbuhan yang kuat ini selaras dengan strategi Hypernet Technologies untuk menjadi penyedia keamanan siber terkelola.
Menurut jawaban perusahaan yang disurvei, pandemi COVID-19 menjadi titik balik ketika mereka menyadari pentingnya keamanan siber bagi bisnis. Survei tersebut sekaligus menekankan pentingnya keamanan siber bagi pelaku usaha, khususnya dalam melindungi aset perusahaan serta menjaga kepercayaan pelanggan.
Sementara, adopsi teknologi mutakhir seperti cloud computing (29%) juga akan menjadi prioritas bagi pelaku usaha di tengah kehadiran penyedia cloud tingkat hyperscaler di Indonesia, diikuti oleh konektivitas 5G (11%), solusi dan layanan Internet of Things (IoT) (8%), software-defined wide area network (SD-WAN) (6%), serta jaringan nirkabel privat (2%).
Dalam prosesnya menjadi penyedia layanan keamanan siber terkelola, Hypernet Technologies meluncurkan DefendIT360 serta menetapkan peta jalan perusahaan Hyper Security. Adapun DefendIT360 merupakan layanan keamanan siber menyeluruh, dirancang untuk memberikan perlindungan lengkap dan memastikan informasi sensitif perusahaan tetap aman. Di sisi lain, peta jalan Hyper Security merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk menyediakan layanan konsultasi, pengkajian, serta pusat operasional keamanan.
Dikatakan Chief Technology Officer Hypernet Technologies, Sudino Oei, Hypernet Technologies paham betul bahwa keamanan semakin menjadi kebutuhan utama bagi pelaku usaha, dan hal ini mendorong kami untuk bertransformasi menjadi penyedia keamanan siber terkelola.
"Dengan peta jalan Hyper Security serta layanan DefendIT360 yang kami sediakan, kami berharap Hypernet Technologies dapat menjadi pilihan utama bagi perusahaan-perusahaan dari berbagai industri dan skala bisnis, dari UMKM, startup, hingga korporasi, yang ingin mengedepankan keamanan siber," ujarnya.
Berdasarkan temuan National Cybersecurity Index (NCSI) 2023, Indonesia menempati peringkat ke-49 secara global dan juga peringkat keempat di kawasan Asia Tenggara, dengan perolehan skor seimbang dengan Filipina. Fokus Hypernet Technologies yang semakin dipertajam ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan siber di lingkungan sektor privat maupun publik.
Hypernet Technologies mencatat pertumbuhan bisnis tahunan (YoY) sebesar 27,4% pada kuartal keempat 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam rangka merekrut talenta digital terbaik yang dapat menunjang misinya, Hypernet Technologies juga melakukan kerja sama dengan universitas maupun sekolah menengah kejuruan (SMK) terbaik di Indonesia.
Sementara, CEO Hypernet Technologies, Sudianto Oei menambahkan, di Hypernet Technologies, pihaknya terus berkomitmen untuk menyediakan solusi, layanan, hingga sumber daya TI termutakhir bagi pelaku usaha agar mereka bisa fokus penuh untuk meningkatkan bisnisnya masing-masing. "Pertumbuhan bisnis secara signifikan yang kami alami merupakan cerminan kepercayaan industri terhadap Hypernet Technologies, dan kami pun bertekad untuk menyediakan solusi-solusi keamanan siber yang dibutuhkan industri," tambahnya. (mas)