JAKARTA (IndoTelko) - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) mencatat peningkatan trafik penggunaan data di sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H, antara 4 April 2024 - 14 April 2024. Data dari Customer Experience & Service Operation Center yang berada di XL Axiata Tower, Jakarta, menunjukkan terjadinya kenaikan trafik layanan data sebesar 16% dibandingkan hari-hari biasa (normal) sebelum Ramadan. Lonjakan trafik tersebut tidak terlepas dari antusiasme masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman dan berlibur merayakan Lebaran.
Menurut Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, pihaknya di XL Axiata bersyukur bisa memberikan layanan maksimal kepada pelanggan selama masa libur panjang Lebaran tahun ini. XL Axiata sudah jauh-jauh hari melakukan menyiapkan jaringan dari semua aspek, termasuk berbagai langkah antisipasi yang diperlukan.
"Tim jaringan, termasuk yang di lapangan, juga bersiaga full time selama masa krusial kemarin agar bisa segera bergerak jika ada problem. Seperti yang sudah kami prediksi, pada masa liburan kali ini, terjadi kenaikan trafik data yang cukup signifikan, di mana akses ke layanan streaming video melalui media sosial juga cukup tinggi, yang menunjukkan antusiasme masyarakat untuk saling berbagi kegembiraan. Kenaikan trafik secara keseluruhan mencapai lebih dari 16%. Selain itu, kami juga bisa melihat data perpindahan masyarakat dari satu area ke area lainnya yang begitu dinamis," jelasnya.
Ditambahkannya, pola penggunaan berbagai jenis layanan data oleh pelanggan XL Axiata selama libur Lebaran ini bisa menggambarkan semakin maksimalnya masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan sarana digital untuk berbagai keperluan sehari-hari. Selama periode Ramadan dan Lebaran, trafik layanan didominasi oleh streaming yang mencapai 59%, disusul oleh web browsing sebesar 18% dan social media 15%. Pada layanan streaming ini, sejumlah aplikasi mengalami kenaikan trafik pemakaian yang signifikan, seperti layanan berbasis gim mengalami kenaikan trafik rata-rata hingga 135%, YouTube naik 17%, TikTok 14%, Netflix naik 42%, dan Spotify naik 23%.
Sementara, untuk layanan Instant Messenger, trafik pemakaian layanan WhatsApp meningkat 59%. Sementara itu, pada layanan Social Network, trafik X meningkat 25% dan Meta (Facebook) 15%. Sementara itu web browsing naik 20% dan belanja online melalui e-commerce meningkat hingga 650%. Untuk layanan peta atau penunjuk rute jalan seperti Google Map dan Waze cukup banyak diakses masyarakat yang melakukan perjalanan, yaitu naik sekitar 154% dibanding hari normal.
Berikut data kenaikan trafik layanan secara nasional selama Ramadan dan Lebaran dibandingkan trafik hari biasa :
•
Provinsi Jawa Tengah dengan kenaikan sebesar 32%
•
Provinsi Nusa Tenggara Barat, 21%
•
Provinsi Lampung, 19%
•
Provinsi Sumatera Barat, 17%
•
Provinsi Naggroe Aceh Darussalam, 16%
•
Provinsi Jawa Timur, 15%
•
Provinsi Sumatera Utara, 14%
•
Provinsi Sumatera Selatan, 13%
•
Provinsi Jawa Barat, 13%
•
Provinsi Kalimantan Selatan, 7%
Sedangkan, di tingkat kota/kabupaten di seluruh Indonesia, kenaikan trafik tertinggi terjadi di beberapa daerah, antara lain :
•
Kab. Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, naik sebesar 68%
•
Kab. Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, naik sebesar 58%
•
Kab. Pemalang, Provinsi Jawa Tengah, naik sebesar 53%
•
Kab. Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat, naik sebesar 52%
•
Kab. Brebes, Provinsi Jawa Tengah, naik sebesar 50%
•
Kab. Tegal, Provinsi Jawa Tengah, naik sebesar 48%
•
Kab. Pandeglang, Provinsi Banten, naik sebesar 47%
•
Kab. Indramayu, Provinsi Jawa Barat, naik sebesar 39%
•
Kab. Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, naik sebesar 37%
•
Kab. Garut, Provinsi Jawa Barat, naik sebesar 36%
Selanjutnya, tercatat trafik layanan di Jabodetabek, trafik layanan terlihat mengalami penurunan pada saat Lebaran dibanding hari biasa, yaitu turun hingga sebesar 7%. Penurunan trafik di Jabodetabek ini sesuai dengan tingginya tingkat perpindahan lokasi pelanggan selama periode Lebaran. Data monitoring XL Axiata mencatat tingkat perpindahan pelanggan dari wilayah Jabodetabek ke provinsi lain, yaitu sekitar 30%. (mas)
Artikel Terkait
-
Pendapatan data dan layanan digital mencapai Rp 23,38 triliun, atau sekitar 92% dari total pendapatan
-
Kriteria penilaiannya meliputi inovasi, tingkat keterlibatan pengguna, dan dampak yang dihasilkan
-
Otomasi memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan penggunaan spektrum
-
Peluang untuk terus dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis masih terbuka
-
Jaringan canggih ini mendukung layanan 2G, 4G, dan 5G NSA & SA
Rekomendasi
Berita Pilihan