JAKARTA (IndoTelko) - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) memperkuat jajaran direksinya dengan darah segar Leonardus W.W. Mihardjo.
Mantan direktur keuangan Telkomsel ini diangkat sebagai salah satu direktur di perusahaan menara itu melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 30 Mei 2024.
Pasca RUPST itu susunan direksi Tower Bersama menjadi:
Presiden Direktur : Herman Setya Budi
Wakil Presiden Direktur: Hardi Wijaya Liong
Direktur : Helmy Yusman Santoso
Direktur : Budianto Purwahjo
Direktur : Leonardus W.W. Mihardjo
RUPST juga menyetujui pembagian dividen total senilai Rp683,6 miliar atau Rp30,20 per saham untuk tahun buku 2023.
"Dividen senilai Rp565,9 miliar telah didistribusikan sebagai dividen tunai interim pada 27 Desember 2023," ujar Presiden Direktur Tower Bersama Herman Setya Budi.
Herman menjelaskan, dividen akan didistribusikan pada 3 Juli 2024 kepada seluruh pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada recording date 11 Juni 2024, dan cum dividen (akhir periode perdagangan saham dengan hak atas dividen) pada 7 Juni 2024.
Lebih lanjut, para pemegang saham menyetujui rencana pembelian kembali saham (buyback) sebanyak 396,5 ribu saham atau 1,75 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan untuk periode 12 bulan sejak persetujuan RUPST.
Kemudian, para pemegang saham menyetujui rencana penerbitan surat utang (notes) dalam mata uang asing, dengan jumlah pokok keseluruhan sebanyak-banyaknya 900 juta dolar Amerika Serikat (AS) yang akan dilaksanakan dalam satu atau beberapa kali penerbitan dalam jangka waktu 12 bulan sejak tanggal diperolehnya persetujuan RUPST.
"Melalui penawaran kepada investor di luar wilayah Negara Republik Indonesia, yang merupakan transaksi material berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha," ujar Herman.
Para pemegang saham juga menyetujui rencana perubahan kegiatan usaha yang akan dilakukan oleh PT Tower Bersama dan PT Solu Sindo Kreasi Pratama, yang merupakan perusahaan terkendali dari perseroan.
Adapun, perubahan tersebut berupa penambahan kegiatan usaha menyewakan sistem ketenagalistrikan dengan menggunakan baterai bagi menara telekomunikasi dan menyewakan properti untuk memenuhi ketentuan Pasal 32 juncto Pasal 22 ayat (1) butir a POJK Nomor 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.
Tower Bersama Infrastructure menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 4 triliun untuk 2024.
Direktur Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso mengatakan besaran belanja modal itu masih bisa berubah, tergantung pada pesanan operator.
"Kita sudah siapkan dana Rp 4 triliun. Tapi untuk capex mungkin nanti akan tergantung dari pesanan operator. Baik untuk tower, fiber optic maupun untuk FTTH," jelas Helmy.
Hingga kuartal I 2024, perseroan memiliki 41.810 penyewaan dan 22.955 sites telekomunikasi per 31 Maret 2024. Sites telekomunikasi milik Perseroan terdiri dari 22.838 menara telekomunikasi dan 117 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 41.693, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) Perseroan menjadi 1,83x.
Pada periode tiga bulan pertama tahun ini, perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan organik dengan penambahan 837 penyewaan kotor yang terdiri dari 509 sites telekomunikasi dan 328 kolokasi.
Dari sisi kinerjanya, TBIG berhasil mencatat pendapatan dan EBITDA masing-masing sebesar Rp 1,7 triliun dan Rp 1,47 triliun untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2024. Jika disetahunkan, maka total pendapatan dan EBITDA Perseroan mencapai Rp 6,82 triliun dan Rp 5,86 triliun.(ak)