telkomsel halo

Cara Ant International lindungi ekosistem laut

05:15:00 | 25 Nov 2024
Cara Ant International lindungi ekosistem laut
JAKARTA (IndoTelko) - Ant International resmi meluncurkan AquaViva, sebuah program global untuk melindungi ekosistem laut saat Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP29).

Melalui inovasi digital dan kolaborasi terbuka, AquaViva hadir sebagai langkah nyata Ant International dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dengan fokus pada konservasi laut.

Lautan merupakan kekuatan terbesar kita dalam melawan dampak perubahan iklim. Lautan menghasilkan 50% oksigen yang kita butuhkan, menyerap 25% dari semua emisi karbon dioksida dan menangkap 90% panas berlebih yang dihasilkan oleh emisi ini.

Meskipun lebih dari 190 negara telah mengadopsi Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global Kunming-Montreal - sebuah komitmen internasional untuk melindungi planet ini dengan lebih baik, sejauh ini baru 8% lautan yang dilindungi, masih jauh dari target 30% yang dibutuhkan untuk mempertahankan manfaat lautan bagi manusia dan lingkungan kita.

Ant International bertujuan untuk memanfaatkan keahliannya dalam inovasi teknologi dan jangkauannya melalui platform digital untuk memobilisasi komunitas global yang dilayani atau bersinggungan dengan bisnisnya, untuk mengadopsi pola pikir keberlanjutan dan mendukung inisiatif ramah lingkungan yang bermanfaat bagi ekosistem laut.

Mengambil pendekatan kolaboratif terbuka, Ant International akan bekerja sama dengan mitra di seluruh sektor publik dan swasta untuk mendorong dampak kolektif dan bertujuan untuk membuat lebih banyak kemajuan menuju keberlanjutan iklim, inklusi UMKM, dan pemberdayaan digital menjelang COP30.

Dengan ekosistem yang mencakup lebih dari 90 juta mitra usaha, termasuk banyak UMKM, dan 1,6 miliar pengguna digital, Ant International akan memanfaatkan jaringan digitalnya yang luas untuk menjangkau pengguna global. Tujuannya adalah menginspirasi mereka untuk mengambil langkah-langkah berkelanjutan dan bermakna dalam mendukung konservasi laut.

Sebagai contoh, Ant International telah mendukung mitra ekosistemnya, GCash di Filipina, dengan inisiatif GForest, untuk mendorong para penggunanya melakukan aktivitas ramah lingkungan dan mendukung penanaman pohon.

Menurut Chief Sustainability Officer, Ant International Leiming Chen inovasi digital dapat memainkan peran penting dalam kesadaran dan tindakan keberlanjutan.

"Seperti yang telah kita lihat dari inisiatif hutan yang sangat sukses dari mitra kami, GCash. Ant International memutuskan untuk fokus pada konservasi laut dan keanekaragaman hayati karena dampak besar yang dimiliki lautan, tidak hanya pada iklim tetapi juga pada begitu banyak komunitas dan mata pencaharian lokal, terutama di Asia Pasifik, di mana banyak komunitas yang terkena dampak perubahan pesisir. Dengan memanfaatkan ekosistem digital dan mitra kami, kami dapat secara efektif menjangkau jutaan pengguna, dan bersama dengan mitra pengetahuan kami, mendorong berbagi informasi berskala besar dan memberikan insentif kepada pengguna untuk mengambil tindakan dan melacak kemajuan mereka,” katanya.

AquaViva bermitra dengan Conservation International untuk konservasi hiu paus Conservation International, organisasi global dengan lebih dari 25 tahun pengalaman dalam konservasi di kawasan Asia Pasifik (APAC), bergabung sebagai mitra utama pertama AquaViva.

Dengan keahliannya yang mendalam dalam melindungi lautan dan meningkatkan kesehatan ekosistem, Conservation International akan bekerja sama dengan Ant International untuk mendorong upaya konservasi laut. Kolaborasi ini akan dimulai dari Singapura, di mana kedua organisasi memiliki kehadiran kuat, dan meluas ke seluruh wilayah APAC.

Proyek gabungan perdana ini akan berfokus pada konservasi hiu paus di Indonesia. Dipimpin oleh mitra pelaksana utama Conservation International, Konservasi Indonesia, proyek ini akan bekerja sama dengan pihak berwenang dan masyarakat Indonesia untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan dan praktik ekowisata yang mendukung pariwisata yang ramah terhadap hiu paus dan berkelanjutan di sekitar habitat-habitat utama di Teluk Saleh, Sumbawa; Gorontalo, Sulawesi; dan Kaimana, Papua Barat.

Wakil Presiden Senior, Divisi Lapangan Asia-Pasifik, Conservation International Dr Richard Jeo menjelaskan lautan adalah garis hidup bagi kelangsungan hidup planet kita, namun kepentingannya yang sangat besar sering kali diabaikan. Lebih dari 600 juta orang bergantung pada laut sebagai sumber makanan dan mata pencaharian, dan laut juga berperan penting dalam mengatur dan menstabilkan iklim bumi.

"Melindungi lautan sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Inisiatif seperti AquaViva sangat penting dalam meningkatkan kesadaran tentang peran laut yang sering diabaikan dalam pengaturan iklim, ketahanan pangan, dan ekonomi biru yang sedang berkembang,” katanya.

Kedua belah pihak juga akan menjajaki lebih lanjut kemitraan di mana Conservation International dapat meningkatkan kapasitas penelitian untuk memajukan pekerjaan konservasi laut mereka, dengan memanfaatkan solusi digital Ant International untuk mendapatkan lebih banyak wawasan dari data penelitian yang mereka kumpulkan.

GCG BUMN
AquaViva akan memanfaatkan kemampuan digital Ant International untuk meningkatkan kesadaran, mengedukasi masyarakat, dan menumbuhkan pola pikir global terhadap kelestarian laut. Hal ini termasuk memanfaatkan analisis data dan platform penjangkauan untuk mendukung penelitian Conservation International dan memperdalam wawasan tentang upaya konservasi. Melalui perangkat digital canggih ini, kemitraan ini bertujuan untuk menginspirasi khalayak luas, menyatukan pemerintah, perusahaan, dan individu untuk mendorong praktik-praktik ramah lingkungan yang bermanfaat bagi kehidupan laut.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories