telkomsel halo

Diperlukan langkah strategis hadapi perubahan tarif impor AS

06:38:00 | 11 Apr 2025
Diperlukan langkah strategis hadapi perubahan tarif impor AS
JAKARTA (IndoTelko) - Kebijakan Amerika Serikat yang menerapkan tarif impor global sebesar 32% terhadap barang-barang dari Indonesia 3 April lalu memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Namun, 9 April lalu, Presiden Donald Trump menurunkan tarif impor sementara menjadi 10% untuk beberapa negara, termasuk Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, CEO dan Founder FINETIKS, Cameron Goh menyatakan keprihatinannya atas gejolak ekonomi dunia yang terjadi. "Amerika Serikat merupakan salah satu pasar ekspor terbesar bagi Indonesia, dengan nilai ekspor mencapai 28,1 miliar USD pada tahun 2024. Dampaknya jika tarif impor ditetapkan tinggi untuk Indonesia, maka produk Indonesia akan menjadi lebih mahal bagi konsumen Amerika, yang berpotensi menurunkan permintaan dan berdampak negatif pada para eksportir Indonesia," ujarnya.

Kebijakan tersebut berefek pada perekonomian dalam negeri. Rupiah terus melemah hingga menyentuh angka Rp16.750 per USD, mendekati titik terendah sejak krisis keuangan Asia tahun 1998. Di saat yang sama, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hingga 9% pada perdagangan 8 April lalu, menyebabkan trading halt dan mengguncang kepercayaan investor ritel.

Ditambahkannya, kombinasi potensi tarif tinggi, pelemahan mata uang, dan penurunan pasar saham menunjukkan ketidakpastian global sedang nyata di depan mata. Ini saatnya kita, sebagai masyarakat, bersikap lebih bijak dalam mengelola keuangan.

Warren Buffett kembali menjadi perhatian publik setelah Bloomberg Billionaires Index melaporkan bahwa ia merupakan satu-satunya individu di antara jajaran orang terkaya dunia yang mencatat peningkatan kekayaan bersih sepanjang tahun 2025. Hal ini terjadi di tengah kondisi pasar saham global yang mengalami penurunan sebesar 10-20% sejak awal tahun.

Secara historis, Buffett dikenal memilih strategi menyimpan cadangan kas dalam jumlah besar saat terjadi resesi atau krisis keuangan. Ia menunggu momentum yang tepat untuk bertindak, sebuah pendekatan yang kembali membuktikan ketangguhannya di tengah gejolak ekonomi global.

"Holding cash saat pasar panik bukan berarti takut ambil risiko, justru itulah strategi jangka panjang yang membuat Buffett semakin kaya ketika orang lain terpuruk. Momen seperti sekarang adalah pengingat penting bahwa cash is not passive, it’s strategy," jelasnya.

Cameron mengajak masyarakat Indonesia untuk mengubah cara pandang menabung. Bukan sekedar menyisihkan uang, tapi mengelola uang dengan strategi cerdas agar tetap tumbuh meski dunia sedang tidak pasti.

Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Fokus pada kebutuhan utama

Dengan harga barang impor yang semakin mahal, utamakan pengeluaran untuk hal-hal yang benar-benar penting dan tunda pembelian barang mewah yang kurang mendesak.

2. Siapkan dana cadangan

Menabung adalah kunci untuk menjaga kestabilan keuangan di masa yang tidak menentu.

3. Pilih cara menabung yang menguntungkan

Cari opsi tabungan dengan imbal hasil tinggi dan fleksibilitas yang memudahkan. Menabung bukan cuma soal menyisihkan uang, tapi juga bagaimana membuatnya berkembang. FINETIKS VIP Save bisa menjadi alternatif menarik yang menawarkan bunga kompetitif hingga 6,25% per tahun dengan fleksibilitas penuh dari nasabah.

FINETIKS VIP Save merupakan produk tabungan kolaborasi dengan Bank Victoria yang menawarkan keuntungan kompetitif dan fleksibilitas dalam pengelolaan dana.

GCG BUMN
Dapatkan keuntungan lebih tinggi daripada tabungan biasa di FINETIKS VIP Save, dan nikmati berbagai fitur menarik seperti imbal hasil kompetitif hingga 6,25% per tahun, fleksibilitas dalam penarikan dana, serta kemudahan dalam pengelolaan dana melalui aplikasi FINETIKS. (mas)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories