JAKARTA (IndoTelko) - Tak terasa pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla sudah memasuki usia empat tahun.
Usia ini tentu juga berlaku sama bagi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.
Sudahkah memuaskan kinerja Rudiantara selama empat tahun ini?
"Kalau melihat dari data-data internasional yang memandang industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Indonesia, kondisinya memprihatinkan," ungkap Direktur Indonesia ICT Institute Heru Sutadi dalam paparannya, Jumat (26/10).
Heru yang selama ini dikenal oposisi garis keras terhadap Rudiantara menyatakan di kawasan Asia Tenggara berdasarkan data International Telecommunication Union (ITU) posisi ICT Indonesia di nomor tujuh.
"Jadi, kalau bicara kan pakai benchmark. Pak Rudi boleh saja paparan, itu kan cara dia memandang dirinya. Tetapi penilaian obyektif ya dari pihak lain, kita rujuk ITU aja. Setahun tersisa harapan saya Pak Rudi mau kerja lebih keras, cerdas, dan ikhlas," sarannya.
Data ICT Index (IDI) 2017 menyatakan posisi Indonesia dibandingkan dengan negara maju di Asia Tenggara lain masih tertinggal. Singapura berada di peringkat 18, Malaysia (63), Filipina (101), Thailand (78), dan Brunei Darussalam (53). Indonesia hanya menang urutan dari Kamboja (128), Myanmar (135), dan Timor Leste (122).
Jika dilihat sejak era Kabinet Kerja, posisi Indonesia di IDI bergerak stagnan. Malah jika merujuk ke 2015 alias setahun pertama Rudiantara menjadi Menkominfo, posisi Indonesia justru lebih baik karena berada di peringkat 108 dunia.
Entah kenapa, setelah tiga tahun Rudiantara menjadi Menkominfo posisi Indonesia malah melorot ke 111. (
Baca: ICT Index Indonesia)
Direktur Eksekutif Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi Indonesia (LPPMII) Kamilov Sagala menyorot masih banyaknya regulasi yang tak tuntas dibuat, padahal Rudiantara sendiri yang menjanjikan penuntasan dengan jadwal yang jelas.
"Aturan yang dijanjikan Rudiantara soal interkoneksi atau Over The Top (OTT) mana hasilnya? Malah sekarang seperti ngebet mau ubah aturan penempatan data center, ini melukai hati anak-anak bangsa tentang Nawacita," sindirnya.
Terus Membangun
Rudiantara kala paparan 4 tahun sebagai Menkominfo menyatakan soal ICT Index yang dijanjikannya di awal menjabat bisa menempel Singapura semua tergantung penyelesaian proyek Palapa Ring.
"ICT Index, kita lihat nanti kalau Palapa Ring selesai. Peringkat infrastruktur communication technology (ICT) Indonesia menempati urutan keempat setelah Singapura, Malaysia dan Philipina. Memang kami terus mempercepat dan memfokuskan pada pembangunan ICT di Indonesia," ujar Menteri Rudiantara," kilahnya.
Rudiantara juga mengklaim cakupan jaringan internet 4G Indonesia terbaik di ASEAN. 82% wilayah Indonesia kini telah menikmati jaringan 4G.
"Dari sisi coverage 4G, sebanyak 423 kabupaten atau 82%," katanya.
Sementara untuk tingkat kecamatan yang tercakup sebanyak 5.300 wilayah, atau sudah terserap 79%. Desa sebanyak 74% sudah masuk area 4G.Jakarta diklaim kota terbaik dibandingkan beberapa negara tetangga. "Jakarta lebih baik dari sisi 4G dari Bangkok dan Kuala Lumpur," ucapnya. (
Baca:
4G di Jakarta)
Rudiantara menegaskan, terus membangun infrastruktur kawasan perbatasan dan meningkatan akses informasi di daerah perbatasan. Langkah itu ditempuh dengan target membangun 5.000 unit Base Transceiver Station (BTS) dan membangun Palapa Ring dengan target membentangkan serat optik sepanjang 36.000 kilometer
Hingga kuartal ketiga tahun 2018, terdapat lebih dari 306 BTS (base-transceiver station), serta 2451 akses internet perbatasan yang telah dibangun oleh Kominfo. Pembangunan dipusatkan pada lokasi-lokasi publik seperti Sekolah, Puskesmas, Balai Latihan Kerja, Ruang Publik, Terminal, dan Pos Lintas Batas Negara.
Progres Palapa Ring
Terkait dengan kemajuan proyek Palapa Ring dinyatakan Palapa Ring Barat secara resmi sudah beroperasi 2 Maret 2018. Dibangun dengan kabel fiber optik bawah laut maupun daratan sepanjang kurang lebih 2.200 kilometer, Palapa Ring Barat melayani beberapaa kota. Adapun kota-kota atau kabupaten yang dilalui Palapa Ring Barat antara lain Dumai, Bengkalis, Siak, Tebing Tinggi, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Bembam (Batam), Tarempa, Ranai, Singkawang, Kualatungkal, dan Daik Lingga.
Sementara Palapa Ring Paket Tengah akan menggelar kabel serat optik sepanjang 2.700 kilometer. Wilayah yang dijangkau antara lain Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan Kep. Sangihe-Talaud). Palapa Ring Tengah ditargetkan selesai pembangunannya pada November 2018.
Sedangkan paket timur menjangkau wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua Barat, dan Papua sampai dengan pedalaman Papua dengan total panjang serat kabel optik sekitar 6.300 kilometer.
“Sekarang yang bagian Barat ke Natuna, ke Anambas sudah beroperasi sejak akhir Maret/awal April 2018. Yang di Tengah sampai Morotai sampai ke Talaud sana sekarang pembangunannya konstruksinya sudah 99%, akan masuk fase uji coba dan integrasi,” papar nya.
Sementara untuk konstruksi Palapa Ring Paket Timur telah mencapai 72-73%, dan diharapkan awal tahun depan konstruksi selesai.
“Paket Timur yang sangat menantang, Papua dan Papua Barat dibangun 41 kabupaten, yang terhubung. Pak Menteri PUPR bangun jalan, saya bangun di pinggirnya untuk menarik fiber optik. Ini menunjukkan bagaimana kementerian dan lembaga tidak berpikir secara egosentris, saling memanfaatkan satu sama lain,” jelasnya.
Kominfo mencanangkan di tahun 2019 seluruh ibukota kabupaten dan kotamadya di Indonesia telah terhubung internet berkecepatan tinggi. “Yang pasti kuartal pertama harus selesaikan semua, integrasikan semuanya, sehingga kuartal kedua 2019 tidak ada lagi kabupaten atau kotamadya setidaknya ibukotanya yang tidak terhubung dengan jaringan tulang punggung internet kecepatan tinggi. Secara infrastruktur inilah yang menjadi legacy kita ke depan,” jelas Rudiantara
Begitu Palapa Ring selesai, tingkat cakupan (coverage) jaringan 4G LTE akan turut meningkat. “Kita di Jakarta dari sisi 4G lebih baik dari Bangkok dan Kuala Lumpur, tetapi secara negara kita masih di belakang Malaysia atau Thailand. Begitu Palapa Ring selesai kita akan jadi nomor 2, paling jauh nomor 3 di ASEAN,” ujarnya.(dn)