telkomsel halo

Ini Bocoran Strategi Migrasi 4G di 1.800 MHz

09:34:28 | 19 Jan 2015
 Ini Bocoran Strategi Migrasi 4G di 1.800 MHz
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) semakin mantap membuka frekuensi 1.800 MHz bagi layanan 4G berbasis Frequency Division Duplexing Long Term Evolution (FDD-LTE) secara bertahap pada kuartal pertama 2015.

“Kami sudah memberikan perkembangan terakhir ke Menkominfo soal pilihan skenario migrasi di 1.800 MHz dan swap ke 4G secara detail. Senin (19/1) akan disampaikan kepada empat operator yang menempati frekuensi 1.800 MHz. Kalau mereka tak punya alasan yang jelas, regulator akan ambil keputusan,” ungkap Anggota Komite Badan Regulasi Telekomunkasi Indonesia (BRTI) Nonot Harsono, kepada IndoTelko, kemarin.

Diungkapkannya, dalam menyiapkan masuknya teknologi 4G di 1.800 Mhz, tak akan ada transit kanal. Hal yang dilakukan adalah penataan alokasi pita frekuensi agar operator menempati berdampingan dengan menukar posisi di setiap site secara bertahap per wilayah.

“Ganti teknologi itu cukup matikan BTS lama, terus diganti dengan yang BTS 4G ready, selesai. Tak ada transit-transit kanal. Isu tidak serempak atau per wilayah itu lebih karena pelanggan 2G di operator masih dominan sehingga kita tidak bisa memaksa pelanggan menukar ponselnya ke 4G secara langsung. Jadi, nanti sebagian dari pita frekuensi 1.800 MHz itu masih digunakan untuk 2G,” paparnya.

Dikatakannya, dalam melakukan penataan nantinya tak melihat berdasarkan basis pelanggan atau jaringan yang dimiliki operator tetapi lebih kepada alokasi terbaru yang akan ditempatinya guna mendapatkan frekuensi berdampingan.

“Siapa punya BTS di satu wilayah, dan harus tukar dengan yang lain, maka operator itulah yang harus tukar dalam waktu jam 01.00 hingga jam 04.00 dinihari. Kami upayakan sebanyak mungkin pita 2G tidak pindah agar kerjaan minimal. Jadi, regulator cukup tetapkan posisi akhir pita, lalu tahapan pindah dan penjadwalan, serta pelaksanaan dikawal ketat,” tegasnya.

Sebelumnya, pemerintah memberikan sinyal frekuensi 1.800 MHz terbuka bagi layanan 4G berbasis secara bertahap atau per pulau bukan langsung nasional karena harus menata ulang dulu kepemilikan frekuensi dan maish banyaknya pelanggan 2G dari  empat operator GSM. (Baca juga: Frekuensi seluler dinetralkan).

Rencana ini mendapatkan beragam tanggapan dari operator. Pasalnya, ada 180 juta pelanggan 2G di Indonesia yang masih terikat di spektrum 1.800 MHz. Antara lain Telkomsel sebanyak 90 juta pelanggan, Indosat 35 juta, XL Axiata 30, serta Tri 20 juta pelanggan. (Baca juga: Ini reaksi operator untuk 4G)

GCG BUMN
Selain mendukung wacana pemerintah memulai proses migrasi di area yang memiliki trafik kecil terlebih dahulu untuk meminimalisasi risiko (risk management dan risk assessment). Ada juga usulan selama proses migrasi,  operator harus memiliki frekuensi penyangga. Frekuensi tersebut berfungsi seperti halte bis untuk transit sebelum berpindah ke alokasi sebenarnya (tempat permanen).(id)    

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
Idul Fitri IndoTelko
More Stories