Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – Telkom International (Sdn Bhd) atau Telin Malaysia mengaku tak gentar menghadapi persaingan di pasar Mobile Virtual Network Operator (MVNO) di Malaysia walau pemain baru berdatangan sedangkan penetrasi pengguna sudah melebihi populasi.
“Pemain yang mendapatkan lisensi MVNO di Malaysia lebih dari 12, tetapi yang aktif beroperasi cuma 6. Kami yakin bisa bersaing walau ada pemain baru di MVNO berdatangan di Malaysia,” ungkap CEO Telin Malaysia Oki Wiranto kepada IndoTelko belum lama ini.
Oki diminta tanggapanya terkait aksi Virgin Mobile meluncurkan layanan MVNO di Malaysia dengan mengusung merek dagang FRiENDi yang memanfaatkan jaringan milik U Mobile belum lama ini.
Saat ini penetrasi pengguna seluler di Malaysia diperkirakan sudah mencapai 132%. Di Malaysia, terdapat tiga pemain besar seluler yakni Maxis, Celcom, dan Digi. Maxis dan Celcom disebut sebagai penguasa dengan pangsa pasar 32%-33% bagi keduanya.
Menurutnya, MVNO yang berhasil biasanya fokus kepada segmen pasarnya. Telin Malaysia sangat optimistis karena membawa brand KartuAS dan Telkomsel yang sangat dikenal di Malaysia.
“Semua operator di Malaysia sekarang mengejar segmen yang masih terus tumbuh yaitu komunitas Indonesia dan Bangladesh. Indonesia merupakan komunitas terbesar, sedangkan Bangladesh Averager revenue Per User (ARPU) lumayan tinggi,” jelasnya.
Dikatakannya, hal yang menjadi prioritas sekarang adalah fokus pada komersialisasi mulai 29 September nanti. “Sekarang kita pastikan ketersediaan produk kala komersial dimulai. Nanti pendekatannya ala komunitas melalui kedai-kedai kopi,” katanya.
Sekadar catatan, jika hanya melihat jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia terdapat sekitar 2,8 juta, wisatawan, sekitar 300 ribu, dan pelajar 200 ribuan.
Alhasil, kalkulasinya total nilai pasar seluler orang Indonesia di Malaysia diperkirakan sekitar US$ 48 juta.
Telkom dikabarkan menyiapkan investasi sekitar US$ 10 juta untuk mendukung ekspansi ke Malaysia. Telin Malaysia sendiri telah mengantongi lisensi MVNO dan bekerjasama dengan Maxis.
Produk MVNO yang akan dilepas adalah kartuAS 2 in 1 dan berbasis prabayar yang berlaku ke semua orang di Malaysia.Kartu tersebut dijual sekitar 10 ringgit dengan delapan ringgit pulsa didalamnya serta sejumlah fasilitas sms gratis dan lainnya.
Di Malaysia penguasa pasar MVNO adalah Tune Talk yang masih bagian dari Air Asia Group. Saat ini diperkirakan ada sekitar 700 ribu pelanggan Tune Talk dengan ARPU sekitar US$ 10 hingga US$ 13 per bulan.
Tune Talk diperkirakan memiliki pendapatan sekitar US$ 65,9 juta pada 2012. Pada 2015 perseroan menargetkan memiliki sekitar 5 juta pelanggan. Tune Talk telah melakukan ekspansi ke Thailand pada Februari 2013 menjalin kerjasama dengan TOT. Kabarnya, Indonesia dan Filipina masuk dalam target ekspansi berikutnya.(id)