telkomsel halo

Saham Link Net Dikuasai Bank Asing

09:10:31 | 28 Okt 2014
Saham Link Net Dikuasai Bank Asing
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Saham PT Link Net Tbk (LINK) dikuasai tiga bank asing pasca dilepasnya sebagian kepemilikan oleh PT First Media Tbk (KBLV).

Ketiga bank asing itu adalah Credit Suisse, Goldman Sachs International, dan CIMB Bank Berhad dengan total penguasaan 226,68 juta saham dari Link Net. Rinciannya, Credit Suisse (Singapore) Limited, Goldman Sachs International, dan CIMB Bank Berhad, Cabang Labuan Offshore masing-masing menyerap 75,56 juta saham.

Jumlah saham private placement itu setara dengan 7,45% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Link Net (LINK). Saham-saham tersebut rencananya akan dijual kembali ke investor-investor institusi internasional, termasuk Amerika Serikat, Eropa, Timur Tengah, dan Asia. Selain itu juga dijual kembali ke investor yang berdomisili di Indonesia melalui mekanisme private placement.

First Media dalam Keterbukaan informasi pada Senin, (27/10) mengatakanseiring penjualan saham private placement, First Media akan memberikan hak opsi kepada Credit Suisse untuk membeli sebanyak 108,01 juta saham dalam Link Net yang menjadi miliknya.  Jumlah saham itu setara dengan 3,55% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Link Net.

Bila Credit Suisse menggunakan hak opsinya, maka Credit Suisse harus menggelontorkan Rp648,09 miliar. Harga pembelian disepakati Rp6.000 per saham. Sahan-saham opsi yang dibeli Credit Suisse akan dijual kembali ke investor institusi.

Sebelumnya, dikabarkan pemegang saham terbesar Link Net  perusahaan private equity CVC Capital Partners menjual 473,1 juta saham atau 15,6%. Link Net  sepanjang delapan bulan 2014 meraih pendapatan sebesar Rp 1,37 triliun   dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp 1,07 triliun.

Meningkatnya pendapatan perusahaan hingga akhir Agustus tahun ini dikontribusi dari pendapatan broadband yang bertambah menjadi Rp 761,6 miliar dari Rp 614 miliar. Selain itu, dari pendapatan TV kabel dari Rp 341 miliar menjadi Rp 509,9 miliar.

Penjualan iklan sebesar Rp 63,5 miliar atau turun dari Rp 65,2 miliar dan pendapatan lain-lain naik menjadi Rp 45,7 miliar.
Meningkatnya pendapatan tersebut seiring dengan pengembangan yang dilakukan perusahaan di Jabodetabek, Surabaya dan sekitaranya.  Per akhir Agustus, perseroan memiliki 1,34 juta pelanggan rute rumah (homes passed), 365.096 RGU broadband, dan 336.085 RGU TV kabel.

Adapun total belanja modal yang telah diserap perusahaan untuk pengembangan jaringan dan lainnya hingga delapan bulan ini mencapai Rp 418,3 miliar. Sedangkan keuntungan tumbuh 51,7% menjadi Rp 381,6 miliar dari Rp 251,6 miliar.

GCG BUMN
Pada tahun ini, perseroan menyiapkan belanja modal (capital expenditure) senilai Rp 1,035 triliun  khusus untuk memperkuat jaringan kabelnya plus menyediakan peralatan pendukung, seperti set-top-box dan modem maupun decoder yang akan dipasang di rumah pelanggan.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year