telkomsel halo

Divestasi Saham di Link Net, Aset First Media Menggelembung

15:28:41 | 30 Okt 2014
Divestasi Saham di Link Net, Aset First Media Menggelembung
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) - PT First Media Tbk (KBLV) akan menikmati sejumlah keuntungan dari askinya melepas 11% kepemilikan di anak usahanya, PT Link Net Tbk (Link).

Prediksi perseroan, jumlah aset setelah transaksi divestasi  11%  kepemilikan saham menjadi Rp 9,68 triliun  dari sebelumnya Rp 5,55 triliun. Adapun, jumlah liabilitas setelah transaksi diperkirakan menyusut menjadi Rp 1,22 triliun  dari sebelumnya Rp 1,81 triliun. Perhitungan tersebut mengacu pada laporan keuangan per 30 Juni 2014.

"Jika aksi lepas saham ini berhasil kami memiliki sekitar 30% saham di Link Net," ungkap Sekretaris Perusahaan First Media Harianda Noerlan di Jakarta, Rabu (29/10)

Sebelumnya, First Media bersama pemegang saham lainnya, Asia Link Dewa Pte. Ltd. Melakukan divestasi saham Link Net melalui mekanisme private placement 30 persen dari saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam penyedia internet itu. Harga penjualan saham Rp 6 ribu per saham yang telah ditentukan melalui proses bookbuilding.

Dalam melakukan aksinya ini, pihak yang bertindak sebagai joint global coordinators adalah Credit Suisse (Singapore) Limited dan Goldman Sachs (Asia) LLC. Sementara, bertindak sebagai joint bookrunners adalah CIMB Bank Berhad, Labuan Offshore Branch, dan Ciptadana Securities.

Dana yang akan diterima KBLV sekitar Rp 2 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk melunasi pinjaman, mengembangkan bisnis perseroan terutama di bidang teknologi, media, dan telekomunikasi, serta memperkuat struktur modal dan posisi kas.

Berdasarkan laporan keuangan KBLV semester I lalu, posisi utang perseroan sebesar Rp 1,8 triliun. Dari angka tersebut, ada utang sekitar Rp 200 miliar yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat. Sehingga, pasca divestasi, utang KBLV akan berkurang menjadi Rp 1,6 triliun dari sebelumnya Rp 1,8 triliun.

"Aksi ini juga menjamin ketersediaan belanja modal tahun depan minimal Rp 1 triliun," ujar Wakil Direktur Utama First Media Irwan Djaja.

Rencananya, belanja modal akan digunakan untuk fokus pada tiga pilar utama penunjang bisnis KBLV, yakni konten, infrastruktur, dan teknologi. Konten dan infrastruktur saling terkait, sehingga dua hal ini yang bakal menjadi fokus pertama perseroan.

GCG BUMN
Perseroan pada tahun depan akan menambah 250.000 home pass. Hingga September lalu, perseroan telah memiliki 1,35 juta unit home pass. Fokus penambahan home pass di   Surabaya, Gresik, Bandung, dan beberapa kota besar lainnya.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year