telkomsel halo

Kinerja Korporasi

Kinerja XL Dipukul Akuisisi Axis dan Rugi Kurs

11:10:55 | 06 Feb 2015
Kinerja XL Dipukul Akuisisi Axis dan Rugi Kurs
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Kinerja PT XL Axiata Tbk (XL) sepanjang 2014 tertekan akibat aksi akuisisi pembelian Axis senilai US$ 865 juta dan kerugian kurs sebesar Rp 1,35 triliun.

Dalam laporan keuangan anak usaha Axiata ini sepanjang 2014 membukukan kerugian sebesar Rp 891 miliar berbanding terbalik dengan 2013 yang masih mencicipi keuntungan Rp 1,033 triliun.

Deputy CEO XL Axiata Dian Siswarini menjelaskan, secara operasional perseroan berhasil mencatat pertumbuhan sepanjang 2014. “XL berhasil mencatat pendapatan sepanjang 2014 sebesar Rp 23,56 triliun naik 10% dibandingkan 2013 sebesar Rp 21,35 triliun,” katanya di Jakarta, Jumat (6/2).

Pasokan pendapatan XL berasal dari layanan suara sebesar Rp 7,9 triliun, SMS (Rp 4,69 triliun), data dan VAS (Rp 6,27 triliun), dan interkoneksi (Rp 3 triliun).

“Layanan Data memberikan kontribusi sebesar 29% terhadap total pemakaian pendapatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 23%. Selain itu, XL juga berhasil meningkatkan pendapatan pada layanan Percakapan dan SMS dari tahun sebelumnya, masing-masing sebesar 3%,” katanya.

Dikatakannya,  XL terus berupaya memperluas bisnis di luar layanan tradisional di industri telekomunikasi dengan menyediakan konten dan aplikasi digital yang semakin beragam.

Pada tahun 2014, kontribusi pendapatan dari layanan digital (Digital Services) meningkat sebesar 52% dari tahun sebelumnya, melalui delapan jalur layanan digital.

Kedelapan layanan tersebut adalah Digital Entertainment, Mobile Advertising, Mobile Payment, Mobile Banking, Machine to Machine, Cloud, Business Development, dan Elevenia, yang semuanya mengalami peningkatan di seluruh bidang termasuk pelanggan aktif, pelanggan korporasi kemitraan, aplikasi, transaksi, dan produk.

XL sepanjang 2014 mengeluarkan belanja modal sebesar Rp 7 triliun yang banyak dialokasikan untuk membangun 7.000 site baru pada tahun 2014, meningkat 16% dari tahun sebelumnya. Lebih dari 16.000 Node’s B telah ditempatkan secara strategis untuk memenuhi permintaan akan layanan Data.

Saat ini  XL memiliki pengguna smartphone  16,1 juta pelanggan dengan rata-rata penetrasi sebesar 27% di tahun 2014. Total pelanggan yang dimiliki sekitar 59,6 juta pelanggan dengan Average Revenue Per User (ARPU) sekitar Rp 26 ribu.

EBITDA
Lebih lanjut Dian mengatakan Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) stabil sebesar Rp 8,6 triliun, dengan EBITDA margin sebesar 37%.

Penurunan margin disebabkan adanya integrasi XL dengan Axis setelah memperhitungkan EBITDA negatif sejak dilakukannya akuisisi pada 19 Maret 2014.

“Kami  tetap fokus pada upaya perbaikan melalui penghematan biaya dan kinerja usaha yang dihasilkan dan peningkatan yang signifikan pada margin EBITDA di kuartal keempat 2014,” katanya.

GCG BUMN
Sepanjang 2014, total hutang XL meningkat menjadi Rp 29,6 triliun dari Rp 17,8 triliun, terutama disebabkan oleh akusisi Axis yang menyebabkan peningkatan utang laba bersih/EBITDA dari 1,9x menjadi 2,6x pada akhir 2014.(dn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year