JAKARTA (IndoTelko) – ZTE Corporation (ZTE) berhasil mengapalkan 100 juta perangkat mobile ke seluruh dunia, termasuk 48 juta smartphone.
Pengapalan smartphone tersebut mengalami 20% pertumbuhan dari 70% total pendapatan ZTE Mobile devices.
Pada tahun 2014, ZTE membuat pencapaian terbaru dengan mendirikan 19 pusat R&D di seluruh dunia yang didukung oleh 4000 tenaga ahli. Di Indonesia, PT ZTE Indonesia pernah menandatangani kerjasama dengan institusi telekomunikasi terbesar di Indonesia, Institut Teknologi Telkom (ITT) untuk membiayai Pusat Pelatihan dan ZTE-ITT Asia Pacific R&D di Bandung.
Dalam industri perangkat mobile, ZTE memiliki pendekatan 3+1, di mana ZTE menghadirkan tiga lini produk unggulan dan satu seri sub-brand ZTE.
Tiga lini produk tersebut adalah seri Star yang memiliki keunggulan pada pengontrol suara, seri Grand yang sangat fokus pada keamanan, dan seri Blade yang merupakan smartphone premium yang diperuntukan untuk pasaran masal.
Sub-brand ZTE, seri Nubia melengkapi strategi ini dengan memungkinkan perusahaan untuk memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan yang sangat bervariasi.
Ini adalah bagian dari rangkaian lengkap perangkat mobile yang ditawarkan oleh ZTE Indonesia dalam 15 tahun terakhir, termasuk telepon genggam dan perangkatmobilebroadband.
Sebelumnya, ZTE Indonesia fokus melakukan closed-market dengan bekerja sama dengan berbagai operator terkemuka di dalam negeri dan menyediakan jutaan perangkat mobile untuk operator tersebut.
Sejak tahun 2014, ZTE Indonesia akhirnya melakukan terobosan dengan memasuki open market di Indonesia, dan meluncurkan 6 smartphone dengan menggunakan merek ZTE. Pertumbuhan penjualannya pun mencapai lebih dari 200%.
Pada tahun 2015, era connected world, ZTE akan melanjutkan investasinya dalam meningkatkan pengalaman pengguna serta menciptakan inovasi yang menghadirkan cara berinteraksi baru dengan menggunakan perangkat mobile melalui internet mobile broadband.
ZTE menargetkan pengapalan 60 juta smartphone ke seluruh dunia dan mencapai 45% pertumbuhan untuk smartphone mid-high end. Sejalan dengan komitmennya untuk menyediakan teknologi terbaik bagi pengguna, ZTE aktif berinvestasi untuk memperluas jalur penjualan dan pemasarannya, yaitu dengan membangun gerai resmi mereka dan menjalin kerjasama dengan situs e-commerce.
Hal ini terlihat dari kerja sama mereka dengan Lazada dan Carrefour, serta pembukaan gerai pertama di Yogyakarta, Indonesia.
Bersamaan dengan topik utama dalam ekonomi digital baru, yaitu mobilitas dan segala hal yang terhubung dengan internet, ZTE akan menghadirkan berbagai inovasi yang transformatif dan menjadi nilai tambah untuk konsumen di berbagai industri, mulai dari industri transportasi, keuangan, energi, kesehatan hingga kebutuhan sehari-hari.
Di samping itu, ZTE juga akan tetap bekerjasama dengan operator telekomunikasi demi membangun dan menata jaringan generasi selanjutnya. Dalam bisnis perangkat mobile, ZTE akan menyediakan smartphone dan tablet dengan peforma tinggi dan desain terbaik untuk konsumen dan para pelaku bisnis.
"Dalam 3 dekade terakhir ini, industri ICT telah menyaksikan perubahan yang revolusioner, di mana internet, teknologi informasi dan teknologi komunikasi informasi saling terintegrasi, sehingga komunikasi B2B dan B2C menjadi lebih dekat dan lebih cepat dalam basis yang sama" ungkap President dan CEO ZTE Shi Lirong dalam rilisnya.
Ditambahkannya, ZTE berkomitmen untuk memimpin industri ICT global dalam hal inovasi. Dengan strategi M-ICT yang baru, ZTE akan fokus dalam mengembangkan tiga divisi utama, yaitu: Solusi Operator, Bisnis Enterprise, dan Perangkat Mobile.
ZTE juga akan mengalokasikan sumber daya mereka untuk memunculkan kesempatan di pasar baru, seperti energi baru dan pembayaran mobile. Dalam bisnis perangkat mobile, ZTE akan fokus dalam menghadirkan smartphone inovatif dan perangkat mobile lainnya demi meningkatkan pengalaman pengguna.(ak)