telkomsel halo

Indosat Merugi, Ooredoo Tertekan di 2014

15:44:58 | 12 Mar 2015
Indosat Merugi, Ooredoo Tertekan di 2014
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Kinerja Indosat yang tak kinclong di 2014 menjadikan salah satu faktor pemicu tertekannya keuangan Ooredoo Grup sepanjang tahun lalu.

Dikutip dari laporan keuangan Ooredoo di situsnya, sepanjang 2014 salah satu grup  perusahaan telekomunikasi yang beroperasi di berbagai negara ini hanya mendapatkan pendapatan QAR 33,2 miliar atau setara US$ 9,11 miliar turun 2% dibandingkan periode 2013 sebesar QAR 33.85 miliar atau setara US$ 9,29 miliar. (catatan: QAR adalah mata uang Qatari riyal).

Alhasil, keuntungan yang diperoleh grup usaha dengan 107 juta pelanggan ini sepanjang 2014 sebesar  QAR 2.13 miliar atau setara US$ 584,9 juta turun 17% dibandingkan periode sama 2013 sebesar  QAR 2.58 miliar atau setara US$ 708,4 juta.

Dalam keterangannya dinyatakan perang tarif di Irak, baru berinvestasinya di Myanmar, dan dipukul fluktuasi kurs di Indonesia menjadikan Ooredoo kurang bersinar sepanjang 2014.

Ooredoo Myanmar diperkirakan memiliki pendpaatan QAR 189 juta dengan EBITDA minus QAR 357 juta. Sedangkan kerugian sebesar QAR 531 juta. Pada akhir 2014, Ooredoo Myanmar memiliki 2,2 juta pelanggan.

Kinerja Indosat
Dari data yang ada sepanjang 2014 Indosat hanya membukukan pendapatan sebesar QAR 7,395 atau setara US$ 2,03 miliar turun 12% dibandingkan periode 2013 sebesar QAR 8,371 juta atau setara US$ 2,29 miliar.

Jika menggunakan mata uang Rupiah, Indosat mendapatkan pendapatan sebesar Rp 24,08 triliun atau naik 1% dibandingkan 2013 sebesar Rp 23,84 triliun.

Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) Indosat hanya  QAR 3,279 juta turun 15% dibandingkan 2013 sebesar QAR 3,862 juta karena rugi kurs, kenaikan biaya penjualan, dan  biaya operasional. EBITDA margin juga menjadi 44% dari 46% di 2013.

GCG BUMN
Kerugian yang diderita Indosat di 2014 sebesar QAR 564 juta atau setara US$ 154,8 juta berkurang dari 2013 sebesar  QAR 850 juta atau setara US$ 233,4 juta.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year