JAKARTA (IndoTelko) - PT Indosat Tbk (ISAT) mengalami kerugian sebesar Rp 1,987 triliun sepanjang 2014 atau turun 28,6% dibandingkan periode sama 2013 sebesar Rp 2,782 triliun.
Dalam info memo di situs rsminya dinyatakan, anak usaha ooredoo ini hanya membukukan pendapatan sebesar Rp 24,085 triliun di 2014 atau naik 1% dibandingkan 2013 sebesar Rp 23,855 triliun. (
baca juga:
Kinerja Indosat tekan Ooredoo)
Pasokan pendapatan berasal dari bisnis seluler sebesar Rp 19,48 triliun atau naik 0,5% dibandingkan 2013 sebesar 19,37 triliun. Pelanggan seluler Indosat di 2014 sebanyak 63,2 juta nomor dengan Average Revenue Per user (ARPU) sekitar Rp 28 ribu.
Pendapatan lain dari data tetap sebesar Rp 3,5 triliun dan telepon tetap Rp 1,09 triliun. Layanan telepon tetap Indosat mengalami penurunan sebesar 9,8% karena turunnya pendapatan dari njasa Sambungan Langsung Internasional (SLI), indosat phone, dan pemindahan pelanggan FWA ke seluler.
Earning Before Interest tax Depreciation Amortization (EBITDA) di 2014 sebesar Rp 10,059 triliun atau turun 3,1% dibandingkan 2013 sebesar Rp 10,376 triliun. EBITDA marjin juga hanya 41,8%.
Salah satu pemicu kerugian Indosat adalah karena fluktuasi nilai tukar rupiah dimana mengalami rugi kurs sepanjang 2014 sebesar Rp 243,2 miliar.
Tahun ini Indosat berencana menganggarkan belanja modal sebesar Rp6,5 triliun hingga Rp7,5 triliun. Belanja modal ini lebih tinggi dari realisasi belanja modal 2014 sebesar Rp6,4 triliun. Indosat mematok pendapatan konsolidasi tahun ini sejalan dengan pertumbuhan pasar. Perseroan mematok margin EBITDA tahun ini lebih rendah hingga pertengahan 40%.(ak)