telkomsel halo

Kinerja Korporasi

Laba Telkomsel Naik 11,3% di Kuartal I 2015

11:15:15 | 02 May 2015
Laba Telkomsel Naik 11,3% di Kuartal I 2015
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko)  - Penguasa seluler nasional, Telkomsel, berhasil membukukan laba sebesar Rp 4,88 triliun sepanjang kuartal I 2015 atau naik 11,3% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 4,387 triliun.

Dikutip dari Info Memo Laporan Keuangan Telkom untuk kuartal I 2015, sepanjang periode Januari-Maret lalu Telkomsel berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 17,142 triliun. Raihan omzet itu naik 12,1% dibandingkan periode kuartal I 2014 sebesar Rp 15,289 triliun.

Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) di kuartal I 2015 sebesar Rp 9,22 triliun naik 9% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 8,46 triliun.

Sayangnya, EBITDA marjin Telkomsel hanya 53,8% atau turun 1,% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 55,4%. Net Income margin juga turun tipis menjadi 28,5% di kuartal I 2015 dari 28,7% di kuartal I 2014.

Telkomsel hingga kuartal I 2015 memiliki 141,5 juta pelanggan naik 6,6% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 132,651 juta pelanggan. Terdiri dari 2,935 juta pelanggan pascabayar dan 138,528 juta pelanggan prabayar.

Pendapatan prabayar sepanjang kuartal I 2015 sebesar Rp14,516 triliun atau berkontribusi sekitar 84,7% dari total omzet. Sedangkan pendapatan dari pascabayar di periode Januari-Maret lalu sebesar Rp1,358 triliun.

Hingga akhir Maret lalu, Telkomsel memiliki total pinjaman sekitar Rp2,107 triliun dimana sekitar 81% atau Rp1,714 triliun akan jatuh tempo pada tahun ini dan sekitar 19% atau Rp393 miliar jatuh temponya pada 2016 dan 2017. Sekitar 83,5% utang dalam bentuk dollar AS  (US$ 134.5 juta). Saat ini  Debt to Equity Ratio (DER) dari Telkomsel hanya 3,8%.

Pada April lalu, Telkomsel mendapatkan pinjaman sebesar Rp 3 triliun dari Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BTMU), BNI dam Bank Mandiri. Selain itu juga ada pinjaman US$ 150 juta dari BTMU dan ANZ Bank. Tenor pinjaman selama 3 tahun dimana akan digunakan untuk membiayai belanja modal dan modal kerja.

Hingga akhir Maret 2015, Telkomsel memiliki 90,552 BTS dimana sekitar 48,1% adalah Node B atau eNode B.Hanya dalam tiga bulan pertama di 2015, Telkomsel berhasil membangun sekitar  5,132 BTS baru dimana sekitar 90% adalah Node B atau eNode B.

Peringkat
Sebelumnya, lembaga Pemeringkat Fitch Ratings mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang dari  Telkomsel di AAA(idn) dengan outlook adalah stabil.

Peringkat nasional di kategori AAA menunjukkan peringkat tertinggi yang diberikan Fitch pada skala peringkat nasional untuk Indonesia. Peringkat ini diberikan kepada emiten atau surat utang dengan ekspektasi resiko gagal bayar yang terendah relatif terhadap emiten atau surat utang lainnya di Indonesia.

GCG BUMN
Fitch memperkirakan profil keuangan dari Telkomsel akan tetap solid dikarenakan kuatnya arus kas yang dihasilkan. Telkomsel  diperkiakan  akan terus menghasilkan free cash flow yang positif sekitar Rp 1 triliun walaupun kemungkinan EBITDA marjin akan berkurang karena kontribusi pendapatan data yang lebih tinggi, belanja modal yang signifikan sekitar 20% dari pendapatan, dan rasio pembayaran dividen sebesar 80% dari laba bersih.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year