JAKARTA (IndoTelko) - PT Electronic City Tbk (ECII) hingga September 2015 telah merealisasikan penggunaan dana penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebesar Rp 718,38 miliar atau 57,53% dari nilai realisasi hasil bersih penawaran umum sebesar Rp 1,25 triliun.
Dalam keterbukaan Informasi ke Bursa Efek Indonesia, manajemen menyatakan telah menggunakan dana penawaran umum tersebut untuk pelunasan pinjaman perbankan, pengembangan toko, serta modal kerja.
Dari IPO pada Juli 2013, perseroan mendapat dana sebanyak Rp 1,35 triliun. Dana tersebut dipakai untuk biaya penawaran umum sebesar Rp 101,25 miliar, sehingga hasil bersih yang diterima Electronic City sebesar Rp 1,25 triliun.
Sementara hingga September 2015, perseroan telah menggunakan dana penawaran umum untuk pelunasan pinjaman perbankan, pengembangan toko, serta modal kerja dengan total penggunaan sebesar Rp 718,38 miliar. Saat ini perseroan masih memiliki sisa dana penawaran umum sebesar Rp 530,37 miliar.
Untuk melunasi pinjaman perbankan, perseroan menggunakan dana penawaran umum untuk pelunasan pinjaman kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) dan PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) masing-masing sebesar Rp 75 miliar. Penggunaan dana lainnya, yakni untuk ekspansi perseroan sebesar Rp 403,57 miliar dan modal kerja sebesar Rp 164,81 miliar.
Tahun ini, Electronic City berencana menyiapkan investasi sebesar Rp 200 miliar sebagai belanja modal. Adapun belanja modal tersebut rencananya digunakan untuk ekspansi menambah tujuh gerai baru Electronic City Store serta merenovasi tujuh gerai lama. Adapun, sumber pendanaan tersebut berasal dari dana penawaran umum.
Sejak awal Januari-Mei 2015, perseroan telah merealisasikan empat gerai baru yakni Electronic City Store dengan nilai investasi berkisar Rp 4,5 miliar - Rp 5 miliar per gerai. Hingga Mei 2015, Electronic City telah memiliki 70 gerai yang terdiri dari 54 Electronic City Store dan 16 Electronic City Outlet.(ak)