Sektor Transportasi Miliki Potensi Tinggi Adopsi IoT

Ilustrasi (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Sektor transportasi di Indonesia berminat mengadopsi teknologi berbasis Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan pelayanan ke masyarakat.

“Kita berminat dan akan mulai implementasikan IoT untuk meningkatkan pelayanan ke masyarakat  pada beberapa anak perusahaan di tahun 2016,” ungkap Vice President Enterprise Resource Planning Kereta Api Indonesia Arief Setiawan, belum lama ini.

Diungkapkannya, pada tahun ini anak perusahaanyang sudah mengimplementasikan IoT diantaranya  PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) melalui layanan ERP (Enterprise Resource Planning) dari SAP (System Application and Product). Selain itu ada juga PT Kereta Api Logistik, yang bergerak di angkutan barang.

Pada tahun 2016,  perseroan akan menerapkan ERP dari perusahaan teknologi asal Jerman tersebut terhadap PT Reska Multi Usaha dan PT Railink untuk mengimplementasikan IoT. Reska adalah anak usaha yang  menangani layanan parkir di stasiun dan restorasi.  

Menurutnya,  hadirnya teknologi IoT sangat berdampak pada pertumbuhan pendapatan perusahaan secara keseluruhan. Dia menerangkan, dari 2009 hingga 2014 terjadi pertumbuhan pendapatan pada KAI sebanyak empat kali lipat.

Sekadar diketahui, KAI pada 2014 menggunakan anggaran untuk penyerapan IT masih di bawah 2% dari total pendapatan perusahaan.Jumlah tersebut masih di bawah standar industri pada umumnya. Seluruh dana investasi dan operasional di IT yang digunakan KAI sekitar Rp 60 miliar pada 2014.

Dana tersebut termasuk untuk pengelolaan sistem IT, seperti pembuatan aplikasi tiket online. KAI juga memiliki aplikasi untuk  melihat laporan keuangan, seperti progress revenue maupun biaya yang sudah dikeluarkan bagi manajemennya.

Sebelumnya, dalam riset Frost & Sullivan,diperkirakan koneksi M2M di Indonesia tumbuh menjadi US$ 44,8 juta pada 2015. Salah satu pemicunya adalah beragamnya sektor yang mengadopsi solusi ini.(wn)