JAKARTA (IndoTelko) – PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo tengah bersiap untuk menerbitkan obligasi tahap III senilai Rp 900 miliar.
Dalam Keterbukaan Informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten dengan kode saham ISAT ini menyatakan saat ini dalam tahapan proses perizinan untuk menerbitkan obligasi yang termasuk dalam sisa Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I Indosat sebesar Rp 4,4 triliun.
Obligasi ini rencananya akan memiliki tiga seri dimana masing-masing kupon di kisaran 10% untuk tenor tiga tahun, 10,25% untuk tenor 5 tahun, 10,5% untuk tenor tujuh tahun, dan 11,2% untuk tenor 10 tahun.
Alokasi dari obligasi ini sekitar 25% untuk refinancing pinjaman dari BCA sekitar Rp 1 triliun dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Tbk sekitar Rp 650 miliar. Sekitar 37% untuk membiayai pembelian base station subsystem, dan sisanya membayar Baiaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi.
PT Indopremier Securities, PT DBS Vickers Securities Indonesia, dan PT BCA Sekuritas menjadi joint lead underwriters. Obligasi ini mendapat rating AAA(idn) dari Fitch Ratings dan Pefindo. (
Baca juga: Indosat kemungkinan tunda Obligasi)
Secara terpisah, Analis MNC Securities Victoria Venny menilai positif tujuan emiten telekomunikasi menerbitkan obligasi untuk refinancing atau pembangunan infrastruktur. "Pada akhirnya DER mereka akan semakin kecil," ujarnya.
Menurut Victoria penerbitan obligasi emiten telko masih masih menarik jika melihat kupon yang ditawarkan dan tingkat rating dari lembaga pemeringkat. "Apalagi dengan kondisi market sekarang, maka obligasi termasuk produk investasi pilihan kedua," tutupnya.(wn)