JAKARTA (IndoTelko) - Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai pergerakan saham dari PT tidak wajar dalam perdagangan saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) tidak wajar dimana meningkat signifikan di luar kebiasaan.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Irvan Susandy dalam keterbukaan informasi pada 24 Maret 206 menyatakan memasukkan saham dengan kode FREN itu ke dalam radar Unusual market Activity (UMA).
Otoritas bursa saham sedang mencermati perkembangan pola transaksi dari saham tersebut dan meminta investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan atas permintaan konfirmasi.
Investor juga diminta mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum mengambil keputusan investasi.
Pengumuman UMA ini tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Saham Smartfren sempat naik 64% menjadi Rp82 per lembar dan di perdagangan Kamis, (24/3), sahamnya turun 9,8% menjadi Rp74 per lembar.
Ekspansi
Di tengah melonjaknya harga saham, Smartfren terus memperluas memperluas layanan 4G LTE Advanced di wilayah Pontianak yang meliputi Kota Pontianak, Sungai Pinyu, Sungai Duri, dan Singkawang.
“Kami berkomitmen untuk terus mempercepat penetrasi penggunaan 4G LTE di Indonesia, dan kini masyarakat Pontianak dapat turut menikmati layanan 4G LTE Advanced sama seperti kota-kota lainnya di Indonesia,” kata Chief of Sales Smartfren Telecom, Tom Alamas, dalam rilisnya, kemarin.
Untuk menghadirkan layanan 4G LTE Advanced di wilayah Timur Indonesia, Smartfren bekerja sama dengan perusahaan ZTE sebagai penyedia infrastruktur jaringan. Wilayah Timur itu yang meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali Lombok, Kalimantan, Sulawesi, termasuk Pontianak.
Pada awal 2016, Smartfren telah mengkomersialkan 4G LTE di 85 kota memanfaatkan dua spektrum frekuensi, yaitu 850 MHz dengan teknologi pengiriman-pengantaran data frequency division duplex (FDD) dan 2.300 MHz dengan time division duplex (TDD).
Smartfren juga bekerja sama dengan Nokia untuk menggarap pembangunan BTS 4G LTE Advanced di Indonesia bagian Barat yang meliputi Jabodetabek, Jawa Barat dan Sumatera.(wn)