JAKARTA (IndoTelko) - PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) berhasil menekan kerugian sepanjang tiga bulan pertama 2016.
Dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), operator ini membukukan kerugian Rp 265,98 miliar di triwulan pertama 2016 atau turun 51,7% dibandingkan periode sama 2015 sebesar Rp 551,48 miliar.
Salah satu penopang tertekannya kerugian adalah perseroan mendapatkan keuntungan dari nilai tukar kurs di triwulan pertama 2016 sebesar Rp 250,78 miliar berbanding terbalik dengan periode sama 2015 yang rugi kurs Rp 307,2 miliar.
Sepanjang triwulan pertama 2016 pendapatan yang diraih sebesar Rp 751,8 miliar atau naik tipis dibandingkan periode sama 2015 sebesar Rp 748,3 miliar. Rugi usaha di triwulan pertama 2016 sebesar Rp 519,6 miliar melonjak dibandingkan periode sama 2016 Rp 263,6 miliar.
Pemicu naiknya rugi usaha adalah total beban usaha yang terlalu besar yakni mencapai Rp 1,271 triliun naik dibandingkan posisi sama 2015 sebesar Rp 1,011 triliun. Salah satu pos beban usaha yang besar adalah untuk penjualan dan pemasaran yang mencapai Rp 103,85 miliar.
Pasokan pendapatan dari Smartfren selama triwulan pertama 2016 berasal dari layanan data Rp 621,5 miliar, suara (Rp 68,8 miliar), SMS (Rp 31,8 miliar), dan lainnya.
Pada tanggal 13 Mei 2016, Smartfren telah memberikan jaminan bagi anak usahanya PT Smart Teelcom untuk mendapatkan pinjaman dari China Development Bank sebesar US$ 200 juta untuk periode 4 tahun sebagai modal kerja.
Smartfren tengah berjuang bertahan di era 4G dengan gencar menyasar anak muda Indonesia sebagai bidikan utama.
Head of Brand Communication Smartfren Telecom Derrick Surya pernah mengatakan pelanggan usia 18–35 tahun masih mendominasi jaringannya. "Porsi mereka bisa sampai 70%. Selain itu, untuk penggunaan data, mereka termasuk heavy user," tuturnya.
Diungkapkannya, rata-rata average revenue per unit (ARPU) pelanggan muda mencapai Rp 70 ribu sampai Rp 75 ribu untuk penggunaan data 4G di smartphone. Jika menggunakan mifi, ARPU mereka mencapai Rp 150 ribu per bulan.
Smartfren juga terus melakukan perluasan coverage di sejumlah kota di Indonesia. Per Januari 2016, jaringan 4G LTE Smartfren telah masuk ke 85 kota. Sampai Mei, sudah lebih dari 150 kota yang terlayani.(id)