JAKARTA (IndoTelko) - PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) akan menerbitkan saham baru tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (non HMETD) guna mengganti saham perseroan yang dimiliki PT Wahana Inti Nusantara usai penggabungan usaha dengan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL).
Wahana Inti Nusantara merupakan salah satu pemegang saham FREN. Pada Desember 2014 lalu, Wahana menyerahkan 1 miliar saham Smartfren miliknya kepada Bakrie Telecom sebagai setoran saat terjadi penggabungan usaha jaringan antara keduanya.
Dalam prospektusnya dinyatakan perseroan memiliki kewajiban untuk mengganti saham Wahana tersebut dengan jumlah saham dan nilai nominal saham yang sama yakni selambat-lambatnya pada 15 Desember 2017.
Jumlah saham baru ini merupakan 0,97% dari total saham beredar milik Smartfren saat ini. Aksi korporasi itu akan dilakukan dalam waktu 90 hari terhitung disetujuinya rapat umum pemegang saham perseroan pada 29 Juni 2016 mendatang.
Harga pelaksanaan saham baru adalah Rp 100 per saham, yang merupakan nominal saham seri C perseroan. Dengan begitu, tiap pemegang saham akan mengalami dilusi akibat penerbitan saham baru itu.
Saat ini, sebanyak 31,4% saham Smartfren dimiliki oleh PT Bali Media Telekomunikasi, sebesar 29% oleh Wahana Inti Nusantara, 27,6% oleh PT Global Nusa Data, dan sisanya sebesar 11,9% dimiliki publik. (
Baca juga: Kerjasama Bakrie Telecom dan Smartfren)
Sekadar informasi, kala sinergi kedua operator diumumkan awal November2014, memang ada klausul masuknya Bakrie Telecom sebagai salah satu pemegang saham minoritas di Smartfren.(ak)