JAKARTA (IndoTelko) – PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) optimistis aksi akuisisi terhadap 2.500 menara milik XL Axiata akan bisa menjadi salah satu penopang kinerjanya di masa depan.
“Saat ini XL menjadi salah satu penyewa menara terbesar di Protelindo, kontribusinya sekitar 20% ke total pendapatan. Kita optimistis nanti kontribusi XL bisa naik menjadi 25%,” ungkap Presiden Direktur Protelindo Ferdinandus Aming Santoso di Jakarta, Rabu (29/6).
Diperkirakannya, sepanjang 2016 perseroan akan mengalami pertumbuhan high single digit karena permintaan penyewaan menara telekomunikasi masih tinggi. “Operator sedang mengembangkan 4G, permintaan sewa menara masih tinggi,” katanya.
Sekadar informasi, XL dan anak usaha Sarana Menara Nusantara ini telah menandatangani Perjanjian Pembelian Aset (Asset Purchase Agreement atau APA) pada 28 Maret 2016 lalu. Aset yang dimaksud berupa 2.500 menara telekomunikasi. Saat ini, proses terkait pembelian menara senilai Rp 3,568 triliun tersebut hampir rampung. (
Baca juga: Transaksi Protelindo dan XL)
“Saya berharap, selain akan menyehatkan XL secara finansial, kerjasama ini juga akan memberikan kontribusi kepada penyehatan industri telekomunikasi. Menara yang dibeli oleh Protelindo selanjutnya bisa disewakan lagi kepada operator lainnya sehingga efisiensi bisa didapatkan pula oleh operator lainnya,” kata Presiden Direktur dan CEO XL, Dian Siswarini.
Penjualan atas 2.500 menara ini kepada Protelindo merupakan kelanjutan strategi penggunaan aset perusahaan dan memberikan XL tambahan fleksibilitas untuk memaksimalkan posisi kompetitif XL guna mendukung strategi perusahaan.
XL akan menggunakan dana hasil penjualan untuk mengoptimalkan neraca keuangan. XL memiliki hubungan baik dengan Protelindo dan sangat menghargai kesempatan untuk bermitra dengan Protelindo secara jangka panjang. Transaksi ini juga menunjukkan kekuatan dan disiplin XL dalam melakukan transaksi strategis dan merupakan salah satu dari beberapa transaksi penting yang berhasil dilakukan dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Pada kesempatan sama, Menkominfo Rudiantara mengatakan pemerintah mendukung langkah operator yang mencari efisiensi dalam berbisnis seperti yang dilakukan XL dengan Protelindo.
“Kami mendorong industri ini menjadi efisien. Kalau dilihat aksi XL ini kan mau menyehatkan balance sheet agar ruang mencari pendanaan baru lebih mudah. Regulator tugasnya hanya membuat rambu-rambu agar efisiensi itu tak salah jalan,” tutupnya.(id)