JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) masih sebagai raja di bisnis fixed broadband di Tanah Air.
Setidaknya jika mengacu pada laporan keuangan dari operator pelat merah itu per September 2016 sudah memiliki 4,309 juta pelanggan fixed broadband atau naik 15,4% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 3,733 juta pelanggan.
Jika dibandingkan dengan pesaingnya, seperti Link Net, dari sisi pelanggan Telkom sudah melangkah jauh ke depan. Dalam laporan keuangan Link Net dinyatakan pelanggannya baru mencapai sekita sejuta pengguna. (
Baca:
Pelanggan Link Net)
Namun, jika berbicara pelanggan berkualitas alias triple play dimana rich content bermain, persaingan menjadi keras. Telkom melalui IndiHome per September 2016 memiliki 1,524 juta pelanggan dengan Average Revenue Per User (ARPU) Rp 313 ribu. (
Baca:
Fixed broadband Telkom)
Sementara sejuta pelanggan Link Net hampir semuanya berlangganan TV berbayar dan akses internet. Sehingga wajar ARPU dari Link Net lumayan tinggi yakni sekitar Rp 403 ribu.
Tak diam
Telkom pun sepertinya tengah menghadapi tantangan lumayan berat dalam mengembangkan IndiHome jika merujuk ke laporan keuangan dari operator pelat merah ini sejak awal 2016.
Memang, IndiHome berhasil mencatat sejarah menembus sejuta pelanggan dalam waktu cepat pada 2015. Namun, dalam perjalanan di tahun ini lajunya mulai tertahan.
Di kuartal I 2016, ada tambahan 350 ribu pelanggan. Di kuartal kedua 2016 ada tambahan sekitar 150 ribu pelanggan. Dan di kuartal ketiga 2016, tambahan menjadi minim hanya di 24 ribu pelanggan, sehingga dalam Sembilan bulan pertama 2016 hanya ada 524 ribu tambahan pelanggan.
Dalam info memo untuk laporan keuangan kuartal ketiga 2016, Telkom menyatakan untuk meningkatkan ARPU IndiHome, operator ini akan mencari pelanggan berkualitas agar bisa terus tumbuh.
Caranya, perseroan mulai ketat dalam tarif promosi dan menggenjot konten bermutu agar pelanggan loyal datang dan lebih menguntungkan.
Alhasil, hanya pelanggan yang berkualitas masuk dalam database IndiHome. Resikonya, untuk kuartal III 2016, pertumbuhan pelanggan dari IndiHome menjadi minim seperti paparan di atas.
Gandeng Transvision
Telkom pun terus melakukan terobosan guna menggenjot pelanggan IndiHome, salah satunya dengan menggandeng operator TV berbayar dalam paket IndiHome-DTH Transvision guna mengakali belum adanya jaringan fiber optic (FO).
Kehadiran skema IndiHome-DTH Transvision melengkapi dua lini produk IndiHome yakni IndiHome FTTH (100% Fiber) dan IndiHome Sky (berbasis satelit).
“Produk IndiHome-DTH Transvision ini terobosan agar pelanggan tetap merasakan internet lumayan cepat dan TV berbayar dengan harga terjangkau. Kalau bicara di wilayah Banten peminatnya lumayan tinggi, sudah ada sekitar 222 pelanggan,” ungkap GM Witel Telkom Banten Muskab Muzakkar, kemarin.
Menurut Muskab, untuk topografi seperti Banten, tiga lini produk dari IndiHome menjadikan Telkom lebih trengginas menggarap pasar fixed broadband. “Kalau di Banten ini target kita memang semua perumahan dan perkantoran menjadi Merah Putih,” tegasnya.(id)