JAKARTA (IndoTelko) - PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN)hanya membukukan keuntungan US$ 151.434 hingga sembilan bulan pertama 2016 atau terpangkas 40,27 dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar US$ 253.542.
Dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga kuartal III 2016 pbarikan yang dipercaya merakit sejumlah smartphone ini hanya meraih pendapatan US$ 61.385.266 atau turun 9,16% ketimbang periode sama tahun lalu sebesar US$ 67.575.912.
Pendapatan berasal dari penjualan sebesar US$ 55.759.900 dan perakitan sebesar US$ 5.625.365.
Adapun pelanggan yang memiliki kontribusi besar bagi Sat Nusapersada adalah Sony Energy Devices Corporation dengan nilai US$ 31.061.761 atau sekitar 50,60% total pendapatan. Berikutnya, Allied Telesyn Internasional (Asia) Pte. Ltd.dengan nilai US$ 10.464.538 atau sekitar 17,05% dari total pendapatan. Terakhir, TOA E & I International Pte. Ltd dengan nilai US$ 5.723.677 atau sekitar 9,32% dari total pendapatan.
Pelanggan Sat Nusa Persada dari jasa perakitan diantaranya Singapore Epson Industrial Pte. Ltd., PT. Synnex Metrodata Indonesia, PT. Teletama Artha Mandiri, PT. Hisense International Indonesia, dan PT. Maruwa Indonesia.
Sat Nusapersada kabarnya tengah bernegosiasi dengan Xiaomi dan Huawei yang rencananya baru akan diproduksi 2017 mendatang. Sat Nusapersada kabarnya telah memiliki pelanggan baru yakni smartphone Lava asal Thailand dan Infinix asal Tiongkok. Kedua konsumen baru ini memproduksi 10.000-20.000 unit per bulan.
Saat ini PTSN memiliki 11 pabrik dan salah satu pabrik sedang direnovasi dari 2 lantai menjadi 5 lantai. Saat ini kapasitas produksi Sat Nusapersada mencapai 18 juta unit smartphone per bulan dan 1 juta unit baterai perbulan.(ak)