JAKARTA (IndoTelko) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) berhasil meraih laba Rp 19,35 triliun sepanjang 2016 atau naik 24,9% dibandingkan periode 2015 sebesar Rp 15,48 triliun.
Kinerja kinclong di bottom line ditopang raihan pendapatan sebesar Rp 116,33 triliun sepanjang 2016 atau naik 13,5% dibandingkan periode 2015 sebesar Rp 102,47 triliun.
Earning Before Interest Tax Depreciation and Amortization (EBITDA sepanjang 2016 sebesar Rp 59,50 triliun atau tumbuh 15,7% dibandingkan 2015 sebesar Rp 51,43 triliun.
Melihat rilis data diatas, artinya Telkom membukukan triple double-digit growth untuk persentase pertumbuhan pendapatan, EBITDA dan laba bersih layaknya yang diraih operator pelat merah ini pada tahun 2007. (
Baca:
Kinerja Telkom 2015)
“Kinerja keuangan yang baik tersebut didukung oleh bisnis data, internet & IT yang meningkat pesat sebesar 31,5% dibandingkan 2015 dan memberikan kontribusi sebesar 37,0% dari total pendapatan 2016.” Peningkatan ini menunjukkan hasil upaya Telkom dalam melakukan transformasi perusahaan sebagai digital telco company," kata Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/3).
Kontribusi pendapatan Telkom sepanjang 2016 didukung bisnis voice dan SMS seluler sebesar Rp 54,48 triliun, lalu diikuti bisnis data, internet & IT service sebesar Rp 42,99 triliun, fixed line Rp 7,54 triliun, interkoneksi Rp 4,15 triliun serta network and other telco services sebesar Rp 7,17 triliun.
Upaya transformasi yang dilakukan perusahaan untuk menjadi digital telco company terlihat dari pertumbuhan pengguna layanan broadband baik fixed maupun mobile. Jumlah pengguna fixed broadband meningkat 8,8% dari 4,0 juta pelanggan pada 2015 menjadi 4,3 juta pelanggan pada 2016, termasuk 1,6 juta pelanggan IndiHome.
Sebagai produk flagship bisnis fixed-line TelkomGroup, IndiHome memberikan kontribusi yang signifikan sejak diluncurkan pada dua tahun lalu.
Jumlah pelanggan yang mencapai angka 1,6 juta merupakan hasil yang memuaskan, bahkan untuk standar global.
Telkom pun telah berupaya memperkaya kualitas IndiHome dengan lebih banyak konten, termasuk platform video streaming dan banyak fitur atraktif seperti aplikasi Movin’ dimana para pengguna kini dimanjakan kemudahan dalam mengakses IndiHome melalui smartphone yang mereka miliki.
Selain itu, Telkom juga meluncurkan IndiHome Netizen, yaitu produk Two Play (2P) untuk mengincar sekitar 1,5 juta pengguna baru dari lebih dari 16 juta home passed di seluruh wilayah Indonesia.
Sementara itu untuk bisnis mobile, pelanggan seluler Telkomsel tercatat hingga akhir 2016 mencapai 173,92 juta pelanggan dengan pertumbuhan 13,9% dibanding jumlah pelanggan tahun 2015.
Sedangkan untuk mobile broadband, pelanggan Telkomsel Flash tumbuh 37,1% dari 43,8 juta pelanggan pada 2015 menjadi 60,0 juta pelanggan pada 2016. Pertumbuhan yang cukup tinggi tersebut diperoleh berkat keberhasilan Telkomsel melaksanakan transformasi bisnis digital dan pertumbuhan yang sehat pada legacy business.
Sampai dengan akhir tahun 2016 Telkomsel telah menambah 25.744 base transceiver station (BTS) baru dengan mayoritas 92,4% diantaranya merupakan BTS 3G/4G, menunjukkan bahwa fokus perusahaan untuk juga menumbuhkan bisnis digital di seluler.
Telkom tercatat sepanjang 2016 menghabiskan belanja modal sebesar Rp 29,2 triliun untuk membangun infrastruktur yang menunjang bisnis seluler, broadband dan infrastruktur lainnya.
Perseroan telah melakukan pembangunan jaringan backbone serat optik, baik terestrial maupun kabel laut di tahun 2016 sepanjang 24.700 kilometer, sehingga total jaringan backbone serat optik yang dimiliki Telkom hingga akhir 2016 menjadi 106.600 kilometer termasuk jaringan kabel laut SEA-ME-WE-5 yang menghubungkan Indonesia dengan Eropa.
Selain membangun jaringan backbone serat optik, Telkom telah menyelesaikan pembangunan data center dengan total 95.000 m2 hingga akhir 2016, termasuk data center Telin-3 berkapasitas 20.000 m2 yang dibangun di Singapura.
Telkom mendukung Pemerintah Pusat dan Daerah dalam menyediakan sistem smart city melalui penyediaan infrastruktur broadband dan solusi berbasis cloud di 219 kota, sebagai komitmen untuk membangun masyarakat digital Indonesia dan mendukung upaya pemerintah menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital di Asia Tenggara.
Telkom juga turut serta mendukung perekonomian industri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan menyediakan platform digital melalui e-commerceblanja.com.
Digitalisasi industri UMKM melalui platform blanja.com menjadikan sebuah peluang bagi para pelaku usaha di seluruh wilayah Indonesia untuk dapat bersaing di tingkat global.
Agar dapat memanfaatkan peluang tersebut, Telkom bersinergi dengan seluruh BUMN membentuk inkubasi bisnis UMKM melalui Rumah Kreatif BUMN (RKB).
Disini, para pelaku UMKM binaan BUMN-BUMN diberikan pelatihan mengenai peningkatan kualitas produk sesuai standar global, pemasaran melalui platform online dan pelatihan-pelatihan lainnya.
Diharapkan dari proyek RKB ini tercipta para pelaku-pelaku UMKM sebagai penggerak ekonomi digital Indonesia. Ke depan, Telkom akan tetap fokus mengembangkan bisnis digital seiring dengan kebutuhan masyarakat guna mengentaskan kesenjangan digital di seluruh wilayah Indonesia.
“Kepuasan dan kepercayaan pelanggan, investor dan para stakeholders lainnya kepada Telkom dan segenap entitas TelkomGroup memberikan semangat kepada kami untuk dapat bekerja keras untuk memberikan pencapaian kinerja perusahaan yang optimal. Untuk itu, kami mengucapkan terimakasih dan akan senantiasa membuktikan komitmen untuk terus meningkatkan kinerja perusahaan yang juga berdampak positif bagi kemajuan bangsa dan negara,” tutup Alex.(id)