telkomsel halo

Telkom raup laba Rp 6,69 triliun di triwulan I 2017

18:52:05 | 20 Apr 2017
Telkom raup laba Rp 6,69 triliun di triwulan I 2017
Pelanggan tengah mengakses layanan Telkom (dok)
JAKARTA (IndoTelko) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) berhasil meraih laba bersih sebesar 6,69 triliun hingga triwulan pertama 2017 atau naik 45,8% dibandingkan periode sama 2016 sebesar Rp 4,588 triliun.

Direktur Keuangan Telkom Harry M. Zen menjelaskan, penopang kenaikan laba bersih salah satunya pendapatan usaha sepanjang triwulan pertama 2017 sebesar Rp 31,02 triliun atau naik 12,6% dibandingkan periode sama 2016 sebesar 27,54 triliun.

Sedangkan Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) di kuartal pertama 2017 sebesar 16,81 triliun atau naik 14,7% dibandingkan periode sama 2016 sebesar Rp 14,65 triliun.

“Bisnis Data, Internet dan Layanan IT masih menjadi mesin pertumbuhan Perseroan yang mengalami peningkatan sebesar 25,4% dibandingkan kuartal I 2016 atau mencapai Rp 12,92 triliun. Bisnis yang didominasi oleh layanan fixed dan mobile broadband ini memberikan kontribusi sebesar 41,6% terhadap total pendapatan konsolidasi Telkom. Hal ini menunjukkan hasil tranformasi perusahaan menjadi perusahaan telekomunikasi digital,” ungkap Harry di melalui rilisnya, Kamis (20/4).

Dari kinerja operasional, hingga 31 Maret 2017 pertumbuhan pelanggan IndiHome meningkat 32% menjadi 1,78 juta pelanggan dari periode yang sama di 2016.

Telkomsel selaku entitas anak usaha juga membukukan kinerja cemerlang di tiga bulan pertama 2017 ini dengan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 22,30 triliun dimana pertumbuhan Pendapatan, EBITDA dan Laba Bersih sebesar 10,4%, 13,0% dan 17,8%.

Harry melanjutkan, Telkomsel masih mampu mempertahankan bisnis legacy seluler. “Guna terus mengembangkan bisnis seluler, Telkomsel sepanjang kuartal pertama 2017 telah menambah 7.060 Base Transceiver Station (BTS) baru dimana keseluruhannya adalah BTS 3G/4G,” lanjut Harry.

Sementara itu, total biaya mengalami peningkatan sebesar 3,1% menjadi Rp 18,60 triliun. Biaya operation and maintenance meningkat 8,5% menjadi Rp 8,30 triliun, sejalan dengan perusahaan yang tengah gencar membangun infrastruktur jaringan untuk mendukung performansi mobile dan fixed broadband.

GCG BUMN
Harry berharap kinerja yang cukup menggembirakan pada kuartal I/2017 dapat terus dipertahankan. “Kinerja yang kuat pada kuartal I/2017 ini merupakan kelanjutan pertumbuhan tahun 2016, kami berharap momentum pertumbuhan ini dapat kami pertahankan pada kuartal selanjutnya,” tutup Harry M. Zen.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year