JAKARTA (IndoTelko) - Telkomsel terus melaju mendorong cashless society ditengah langkah sejumlah operator telekomunikasi yang tertatih-tatih dengan produk uang elektroniknya.
Simak saja langkah Indosat Ooredoo yang "menyerahkan" pengembangan layanan uang elektronik Dompetku ke Startup PayPro atau Smartfren yang memilih Dimo mengembangkan Uangku.
Beda dengan pesaingnya, Telkomsel masih bersemangat mengembangkan uang elektronik Tcash ditengah kian mendominasinya pemain dari sektor perbankan atau independen. Pemain dari sektor perbankan misalnya BCA dengan Flazz, sementara pemain independen seperti GO-PAY dari GO-JEK.
"Kita terus dengan TCASH. Pertumbuhannya bagus kok. Kita butuh itu (Digital Service) untuk nilai tambah bagi pelanggan,” kata Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah, beberapa waktu lalu.
Dikatakannya, TCASH justru makin beragam fiturnya dengan menguji coba Vending Machine TCASH. Fitur ini memungkinkan membeli produk merchant cukup dengan melakukan tap tanpa bantuan petugas layanan.
Saat ini TCASH memiliki 11 juta pelanggan terdaftar, dimana 2,9 juta diantaranya berasal dari area Jabotabek-Jabar.
Cerdik
Jika dilihat aksi Telkomsel mengembangkan cashless society memang lumayan cerdik khususnya di pusat pertempuran seluler nasional yakni Jakarta dan sekitarnya, serta Jawa Barat.
Telkomsel sepertinya menyadari, berhadapan langsung dengan produk eMoney milik perbankan bukanlah pilihan yang bijak. Misalnya, bertarung mendapatkan merchant di sektor transportasi adalah hal yang berat.
Masuk ke niche dan community market sepertinya menjadi pilihan dari anak usaha Telkom ini. Misalnya, sebuah terobosan dilakukan pada 7-23 Juli 2017 lalu oleh Telkomsel Area II yang meliputi wilayah operasional Jabotabek-Jabar.
Telkomsel memanfaatkan kerjasamanya dengan Mall Living World Serpong-Banten mendukung gelaran Festival Durian yang diselenggarakan mulai tanggal 7-23 Juli 2017. Melalui kegiatan ini, Telkomsel menghadirkan alternatif metode transaksi digital dengan menggunakan layanan digital payment TCASH.
Dengan kehadiran layanan TCASH di Festival Durian ini, Telkomsel menawarkan kemudahan transaksi cashless untuk setiap pembelian beragam varian buah durian yang ditawarkan di Festival tersebut. Telkomsel juga menggelar promo harga khusus Rp 10 ribu setiap akhir pekan melalui mekanisme program TAP & Rush di waktu tertentu, serta beragam promo produk broadband dan digital lainnya.
“Kami memandang gelaran Festival Durian yang telah diselenggarakan dua kali terakhir ini selalu mendapat respon positif dari pengunjung Mall, khususnya pelanggan Telkomsel yang berada di sekitar wilayah Tangerang Selatan. Untuk itu, kali ini kami menawarkan kemudahan transaksi bagi pelanggan Telkomsel melalui keunggulan layanan digital payment TCASH yang disertai sejumlah promo menarik lainnya,” kata General Manager Sales Regional Western Jabotabek Telkomsel Hasan Kurdi, belum lama ini.
Hasan menjelaskan, penetrasi pemanfaatan layanan berbasis gaya hidup digital di provinsi Banten terutama di kota-kota besar seperti Tangerang, Tangerang Selatan, serta Serang meningkat cukup pesat. Animo pelanggan di Banten cukup tinggi yang didorong semakin banyak dan beragamnya merchant yang menyediakan layanan transaksi menggunakan TCASH di provinsi Banten dan sekitarnya.
Selain kerja sama dengan merchant modern, penetrasi layanan TCASH ini didorong dengan menggandeng sejumlah pedagang atau pengusaha lokal/tradisional. Belum lama ini di wilayah Tangerang Selatan Telkomsel juga menggelar promo khusus transaksi TCASH melalui pedangan sayur yang ada di kawasan Pasar Modern BSD (Bumi Serpong Damai).
Pengembangan kerja sama merchant terutama tingkat lokal ini mendorong pertumbuhan pelanggan pengguna TCASH di provinsi Banten hingga 86% dibanding tahun sebelumnya, dengan jumlah pelanggan kini mencapai lebih dari 350 ribu pengguna layanan TCASH.
Tantangan
Supervisor Corporate Communications & Integration Area Jabotabek & Jabar Singue Kilatmaka mengungkapkan, tantangan mengembangkan TCASH di pusat pertempuran seluler nasional adalah mengakuisisi merchant yang kental dengan konten lokal.
Singue Kilatmaka
"Tcash ini kan ada dua, pengguna dan merchant. Artinya, biar pengguna mau pakai TCASH tentu harus ada merchant yang menarik minatnya. Misalnya beli durian itu, ini kan kental konten lokal, jadi kena pasarnya," katanya.
Menurutnya, sejumlah tren pertumbuhan transaksi penggunaan layanan digital Telkomsel di Area Jabotabek menunjukkan respon positif dan potensi yang menjanjikan dalam penguatan ekosistem digital dalam keseharian masyarakat, khususnya di wilayah perkotaan.
“Peningkatan transaksi sejumlah layanan telekomunikasi berbasis digital rata-rata di atas dobel digit menjadi indikasi yang kuat tumbuhnya kepercayaan pelanggan untuk mulai mengadopsi layanan digital sebagai penunjang gaya hidup mereka. Terlebih di wilayah perkotaan yang sudah matang dengan persebaran teknologi terbaru seperti Jakarta, Bandung, Bekasi ataupun Tangerang. Kami siap membawa wilayah-wilayah ini menjadi cashless society,” pungkasnya.(tp)