JAKARTA (IndoTelko) – PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) menggelar Metrodata Solution Day 2017 (MSD 2017) yang mengusung tema “Digital & Business Disruption”.
Lebih dari 1.000 profesional TI dan pelaku bisnis hadir untuk menjadi bagian dari konferensi dan eksibisi sehari penuh ini.
Disruption harus dilihat bukan sebagai momok bagi sebuah organisasi, namun bisa dijadikan sebagai salah satu jalan menuju perubahan untuk berinovasi. Ketika dunia teknologi berubah, kami tidak tinggal diam, banyak hal yang kami lakukan agar tidak tertinggal dan menjadi sejalan dengan tren TI. Proses bisnis yang awalnya konvensional kami ubah menjadi online. Hal ini berdampak pada efisiensi waktu, hemat biaya, proses bisnis menjadi lebih cepat, lebih transparan, dan akurat,” kata Presiden Direktur Metrodata Electronics Susanto Djaja, kemarin.
Perubahan teknologi yang sangat cepat berakibat gangguan masif disegala bidang industri. Alih-alih berpikir cerdas dan berinovasi menghadapi tantangan hal-hal baru diluar sana, beberapa industri ada yang terlambat menghadapinya yang berdampak pada ditinggalkan para pengguna dan pelanggannya.
Disruption dapat mengubah segala hal, sehingga cara-cara lama berbisnis menjadi ketinggalan jaman, mutlak harus berinovasi.
Disruption dapat terjadi dimana-mana. Bila kita mampu menghadapi dan menyiasati distruption, maka disruption akan berdampak pada penghematan biaya melalui proses menjadi lebih simpel, kualitas produk yang dihasilkan menjadi lebih baik, berpotensi menciptakan pasar baru, produk atau jasa yang dihasilkan menjadi lebih terjangkau atau mudah diakses, menjadi lebih pintar dalam berbisnis.
Disruption adalah sebuah inovasi yang akan menggantikan seluruh sistem lama dengan yang baru. Termasuk didalamnya teknologi digital yang akan menjadi pendorong dalam menghasilkan hal-hal baru yang lebih efisien dan bermanfaat. Ke depan tren Internet of Things juga akan sangat berperan.
“Era digital baru dewasa ini adalah revolusi industri berikutnya dimana data menjadi faktor pendorong utama. Kenyataan ini mengubah tatanan bisnis dan masa depan kita tanpa kompromi,” ujar Managing Director Dell EMC Indonesia Catherine Lian.
One Commercial Partner&Small, Medium, Corporate Director, Microsoft Indonesia Mulia Dewi Karnadi menambahkanpemimpin bisnis di Indonesia menunjukkan urgensi untuk beradaptasi di Revolusi Industri ke-4 yang mengaburkan batasan antara dunia fisik, digital, dan biologis.
Sebanyak 90% pemimpin bisnis di Indonesia menyatakan perlu melakukan transformasi digital untuk mendorong pertumbuhan perusahaan. Sayangnya, hanya 27% yang telah memiliki strategi transformasi digital menyeluruh. Sebanyak 51% sisanya masih merencanakan proses transformasi digital dan sebanyak 22% belum memiliki strategi apapun.
“Organisasi yang tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman akan menjadi kurang kompetitif. Microsoft mendorong setiap organisasi untuk segera melakukan transformasi digital di era berbasis teknologi ini agar mampu beradaptasi dengan perubahan, baik perubahan internal maupun eksternal,” katanya.
Konferensi dan Eksibisi yang diadakan dalam satu hari ini akan menampilkan 9 sesi utama dan 35 track sessions dengan pembahasan luas tentang berbagai aspek trend solusi seperti Business Insight, Cloud Transformation, Mobile Workspace, Applications Transformation, Data Center Transformation dan Security Transformation.(wn)