telkomsel halo

Rupiah meriang, XL jamin tak gerus kinerja

12:16:01 | 12 Mar 2018
Rupiah meriang, XL jamin tak gerus kinerja
Direktur Keuangan XL Axiata Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin(dok)
JAKARTA (IndoTelko) -  PT XL Axiata Tbk (XL) menjamin fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tak akan menggerus kinerjanya pada 2018.

Nilai tukar  rupiah di kuartal pertama 2018 kinerjanya tidak terlalu bagus. Di awal Maret 2018,  rupiah berada di posisi terendah, yaitu Rp 13.751 per dolar AS. Melemahnya rupiah itu bahkan terburuk dalam dua tahun terakhir. Tercatat pada 8 Januari 2016 rupiah berada di level Rp13.923 per dolar AS.. Titik terendah rupiah terjadi pada 25 September 2015, yaitu sebesar Rp 14.646 per dolar AS.

“Kalau dilihat profil hutang yang kami miliki, hanya 30% dalam dollar AS. Jadi, fluktuasi kurs yang terjadi belakangan ini tak berpengaruh kepada kinerja XL,” tegas Direktur Keuangan XL Axiata Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin kala paparan publik pekan lalu.

Diungkapkannya, hutang dalam dollar AS pun sudah dilakukan lindung nilai (Hedging) dan belanja modal dalam rupiah.

“Kita kan dalam satu hingga dua tahun belakangan ini kerja keras mitigasi resiko kurs ini. Sekarang tak ada dampak eksposure kurs bagi XL,” tukasnya.

Terkait dengan hutang yang dimiliki perseroan, Adlan mengungkapkan akan melakukan refinancing sebesar  Rp 2,6 triliun untuk menjaga rasio utang perusahaan dalam angka yang wajar.

“Belum ada keputusan pakai apa. Instrumen kan ada pinjam bank, obligasi, dan lainnya. Kami juga masih akan melihat pasar,” katanya.  

Ditambahkannya, perseroan secara bertahap  akan mengurangi utang jatuh tempo. Salah satunya  refinancing utang jatuh tempo sebesar Rp 1,04 triliun pada Mei mendatang.

Utang ini merupakan hasil dari penerbitan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I XL Axiata Tahap II Tahun 2017 seri A. Obligasi syariah ini memiliki bunga 7,25% dengan jatuh tempo pada 8 Mei 2018. Sebelumnya, sukuk ini diterbikan pada 2 Mei 2017 lalu.

Tahun ini anak usaha Axiata itu juga memiliki utang jatuh tempo lainnya. Pada 2 Desember 2018, Sukuk Ijarah Berkelanjutan I XL Axiata Tahap I tahun 2015 seri B juga jatuh tempo. Utang dengan tenor 3 tahun ini, memiliki bunga 10,25%. Nilai utang ini sebesar Rp 258 miliar.

Sampai 2017, perseroan memiliki total liabilitas sebesar Rp 34,69 triliun. Liabilitas itu terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 15,23 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 19,46 triliun.    

Sebelumnya, XL juga sempat merestrukturisasi utang jatuh tempo sebesar Rp 1,2 triliun pada Januari lalu.

XL pada tahun lalu berhasil membukukan keuntungan sebesar Rp 375 miliar  turun tipis dibandingkan periode sama 2016 sebesar Rp 376 miliar.

Sepanjang 2017 perseroan berhasil mraih pendapatan Rp 22,87 triliun atau naik 7% dibandingkan 2016 sebesar Rp 21,34 triliun.

Salah satu yang menekan kinerja XL pada tahun lalu adalah adanya pensiun dini ke 200 – 300 pegawai. Aksi ini berkontribusi terhadap 40% beban perusahaan.

GCG BUMN
Analis dari Sinarmas Sekuritas Richard Suherman dalam kajian yang dikeluarkan 5 Februari 2018 memprediksi pada tahun ini pendapatan yang bisa diraupnya bisa mencapai Rp 24,6 triliun dengan laba Rp 879 miliar.(ak)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year