Sertifikasi ponsel dipermudah, bagaimana dengan keamanan?

JAKARTA (IndoTelko) - Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjamin isu keamanan dan paten tak akan tertinggal walau proses sertifikasi terhadap telepon seluler dipermudah.

"Kita sudah pangkas waktu pemberian sertifikasi dari biasanya dua bulan menjadi dua hari. Kalau smartphone baru meluncur tiap enam bulan sekali, maka sertifikasinya dulu sudah memakan sepertiga waktu itu. Ini dengan dua hari mudah-mudahan bisa lebih cepat masuk Indonesia," ungkap Menkominfo Rudiantara kala menjadi pembicara dalam diskusi yang dihelat Indonesia LTE Community dengan tema "Entering The Next Phase of Data Era", kemarin.

Menurutnya, walau proses sertifikasi dipercepat tak akan meninggalkan isu keamanan dan paten. "Untuk keamanan kita lakukan surveillance ke pasar. Kalau ditemukan di pasar tak sesuai dengan letter of undertaking, akan dipinalti," jelasnya.

Sementara untuk paten, Indonesia tergabung dalam World Intellectual Property Organization (WIPO). "Kita ini yang paling sering lapor ke WIPO kalau ada pelanggaran paten. Jadi, dua isu itu tak masalah di soal sertifikasi dipercepat," katanya. (Baca: Sertifikasi smartphone)

Diharapkannya, percepatan proses sertifikasi bisa menekan angka peredaran ponsel ilegal yang dijual di Indonesia tanpa mengantongi sertifikat, karena konsumen bisa lekas memperoleh perangkat baru yang resmi di pasaran. (Baca: Sertifikasi ponsel)

"Saya itu ubah mindset di Kominfo sebagai regulator menjadi fasilitator dan sekarang ke akselerator. Tak jamannya lagi, Anda pegang pena (Kekuasaan) terus orang disuruh datang dan bikin ribet," pungkasnya.(sg)