JAKARTA (IndoTelko) – PT Indosat Tbk (ISAT) atau dikenal dengan Indosat Ooredoo memutuskan memutuskan meningkatkan jumlah emisi final obligasi menjadi sebesar Rp2,719 triliun karena mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 1,5 kali.
Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap III Tahun 2018 rencana awalnya diterbitkan sebesar Rp 2 triliun. Karena besarnya minat investor dalam masa penawaran awal obligasi (bookbuilding) yang berlangsung sejak 23 Maret 2018 sampai 10 April 2018 dimana permintaan mencapai Rp3,05 triliun.
Obligasi ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) senilai total Rp 9 triliun yang telah dimulai sejak tahun 2017 lalu.
Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo Deva Rachman menjelaskan penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap III Tahun 2018 diterima positif oleh pasar.
“Dana hasil penerbitan obligasi itu bakal digunakan untuk refinancing,” ujarnya dalam keterangan, kemarin.
Obligasi emiten dengan kode saham ISAT tersebut memiliki peringkat idAAA dari Pefindo. Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap III Tahun 2017 ini memiliki beberapa jangka waktu yaitu Seri A selama 370 hari, Seri B selama 3 tahun, Seri C selama 5 tahun, Seri D selama 7 tahun, dan Seri E selama 10 tahun. Tingkat suku bunga (coupon) terdiri atas Seri A sebesar 6,05% per tahun, Seri B sebesar 7,40% per tahun, Seri C sebesar 7,65% per tahun, Seri D sebesar 8,20% per tahun, dan Seri E 8,70% per tahun.
Bertindak sebagai joint lead underwriters yakni PT BCA Sekuritas, PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas. Dan wali amanat adalah PT Bank Rakyat Indonesia.
“Indosat Ooredoo sangat serius melakukan ekspansi bisnisnya terutama di luar Jawa. Hal ini ditunjukkan dengan penambahan investasi dan belanja modal perusahaan menjadi sebesar Rp 8 triliun untuk tahun 2018. Peningkatkan belanja modal ini merupakan wujud keseriusan perusahaan dalam mengeksekusi strategi perusahaan dalam meningkatkan kualitas jaringan, terutama di luar Jawa,” katanya.(ak)