JAKARTA (IndoTelko) - Fitch Ratings Indonesia memberikan rating AAA dengan outlook stabil bagi Telkomsel.
"Afirmasi dari peringkat berdasarkan kepada perkiraan kami bahwa Telkomsel akan menjaga statusnya sebagai pemimpin pasar di industri telekomunikasi mobile di Indonesia. Telkomsel secara konsisten mecatatkan kinerja lebih baik dibandingkan pesaingnya dalam hal pelanggan, jaringan dan profil finansial secara keseluruhan," tulis pernyataan Fitch belum lama ini.
Peringkat nasional di kategori ‘AAA’ menunjukkan peringkat tertinggi yang diberikan Fitch pada skala peringkat nasional untuk Indonesia. Peringkat ini diberikan kepada emiten atau surat utang dengan ekspektasi resiko gagal bayar yang terendah relatif terhadap emiten atau surat utang lainnya di Indonesia.
Fitch memberikan peringkat AAA dengan berbagai pertimbangan:
Pemimpin Pasar: Peringkat Telkomsel mencerminkan posisi kepemimpinannya di pasar telekomunikasi seluler Indonesia dalam segi pendapatan, basis pelanggan dan jangkauan jaringan, diukur dengan jumlah base transceiver station (BTS) dan penetrasi area.
Telkomsel menghasilkan pendapatan sebesar Rp93 triliun dan memiliki 196 juta pelanggan pada 2017. Ini lebih dari gabungan jumlah pendapatan dan pelanggan pesaing terdekatnya, Indosat dan XL Axiata.
Indosat menghasilkan pendapatan sebesar Rp30 triliun dan memiliki 110 juta pelanggan sedangkan XL menghasilkan pendapatan sebesar Rp23 triliun dan memiliki 53 juta pelanggan.
Keuntungan Jaringan yang Ekstensif: Telkomsel memiliki lebih dari 160.000 BTS pada akhir-2017, meningkat 24,5% dari tahun sebelumnya. Indosat dan XL masing-masing mengelola sekitar 61.000 dan 101.000 BTS, masing-masing.
Telkomsel memperoleh blok tambahan 30MHz dari lelang spektrum 2300MHz di 4Q17, membawa total spektrumnya menjadi 82.5MHz dan meningkatkan rasio pelanggan/bandwidth menjadi 2,4 juta pelanggan/MHz dari 3,7 juta pelanggan/MHz.
Ekspektasi Pertumbuhan Lebih Rendah: Fitch memproyeksikan pertumbuhan pendapatan yang lebih rendah di mid-single-digit di 2018 disebabkan oleh pergeseran berkelanjutan ke data seluler dengan margin yang lebih rendah dari layanan telekomunikasi tradisional voice dan SMS.
Pendapatan Digital Business (mobile data & digital services) mewakili 42% dari total pendapatan Telkomsel di 2017 (2016: 35%).
Fitch memproyeksikan kontribusi dari segmen ini akan melebihi 50% di satu atau dua tahun mendatang, melampaui pendapatan dari voice dan SMS. Selain itu, Fitch juga memproyeksikan perubahan business mix tersebut akan menyebakan penyempitan profitabilitas yang bertahap, meskipun hal ini akan diimbangi dengan pengendalian biaya perusahaan, mengingat ukuran perusahaan yang besar dan posisi kepemimpinan Telkomsel di pasar.
Profil Keuangan yang Kuat: Fitch memproyeksikan pertumbuhan arus kas Telkomsel akan tetap solid dalam tiga tahun ke depan, didukung oleh penawaran produk yang kuat, EBITDA yang solid dibantu dengan strategi penetapan harga yang baik, pengendalian biaya yang efektif dan profil keuangan yang konservatif. Margin free cash flow (FCF) sebelum dividen adalah 27% pada tahun 2017 (2016: 34%) dan Fitch memproyeksikan marjin FCF (setelah investasi dan rasio pembayaran dividend sebesar 90%) sekitar 2% untuk dua sampai tiga tahun kedepan. Posisi kas bersih perusahaan harus dipertahankan.
Peringkat Telkomsel dipacu oleh posisi pasar yang solid dan profil keuangan yang kuat, didukung oleh penghasilan EBITDA yang kuat, marjin FCF sebelum pembayaran dividen yang besar dan posisi net kas yang berkelanjutan.(wn)