JAKARTA (IndoTelko) – PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo telah mempublikasikan ikhtisar utama hasil operasional dan keuangan Perusahaan yang tidak diaudit untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2018.
Dikutip dari portal resmi Indosat, dinyatakan ikhtisar dikeluarkan untuk memenuhi laporan ke induk usaha, Ooredoo QPSC yang mengkonsolidasi hasil pencapaian Indosat dalam laporan keuangan konsolidasiannya. (
Baca:
Kinerja seluler)
Indosat sendiri berharap dapat melaporkan dan mengumumkan secara resmi laporan keuangan interim konsolidasian untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2018 pada atau sekitar tanggal 7 Mei 2018. Bisa saja nantinya terdapat perbedaan atas ikhtisar utama dibandingkan dengan apa yang dimuat dalam Laporan Pencapaian Resmi Indosat nantinya.
Dari ikhtisar itu dinyatakan pendapatan yang diraih Indosat sepanjang tiga bulan pertama 2018 hanya sebesar Rp5,69 triliun anjlok 21,9% dibandingkan periode sama 2017 sebesar Rp7,28 triliun.
Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) di tiga bulan pertama 2018 hanya Rp1,94 triliun turun 37,3% dibandingkan periode sama 2017 sebesar Rp3,009 triliun.
Belanja modal selama kuartal pertama 2018 hanya Rp1,31 triliun naik 111% dibandingkan periode sama 2017 Rp622,1 miliar.
Di bisnis seluler terlihat Indosat hanya memiliki 96,2 juta pelanggan hilang 12,7% dibandingkan posisi akhir 2017 sebesar 110,2 juta nomor. Angka ini terdiri atas 94,8 juta pelanggan prabayar dan 1,4 juta pasca bayar.
Average Revenue Per User (ARPU) campuran di kuartal pertama 2018 sebesar Rp12,4 ribu turun drastis dibndingkan periode akhir 2017 sebesar Rp17,6 ribu.
“Aturan baru dalam registrasi kartu perdana menunjukkan tekanan berat performansi top line Indosat Ooredoo,” tulis Indosat dalam pernyataan (25/4).
Dijelaskan, Pendapatan turun 22,7% (QoQ) menjadi Rp 5,7 triliun, utamanya akibat kehilangan pendapatan dari pelanggan yang tidak mematuhi aturan serta akibat adanya perubahan dalam strategi distribusi dari “push” menjadi “pull”.
Penurunan telepon dan SMS yang merupakan tantangan industri, juga memberikan dampak negatif pada pendapatan.
Namun, Indosat Ooredoo melihat peluang jangka panjang dalam kondisi pasar yang baru yang tercipta dari aturan baru dalam registrasi kartu perdana. Perbaikan ini utamanya adalah basis pelanggan yang lebih loyal, serta tingkat churn yang lebih rendah yang pada akhirnya memberikan marjin yang lebih besar dimasa mendatang.(ak)