JAKARTA (IndoTelko) – Cryptocurrency semakin populer di Indonesia beberapa tahun belakangan ini. Baru- baru ini salah satu lembaga riset terkemuka dunia TNS merilis data yang dikeluarkan untuk Luno bahwa 63% penduduk Indonesia sudah mengetahui apa itu cryptocurrency.
Popularitas cryptocurrency di Indonesia tersebut mengalahkan Malaysia, Perancis, Italia, dan Romania.
International Decentralized Association of Cryptocurrency and Blockchain (IDACB) bahkan menurut laporannya menyebutkan bahwa Jakarta merupakan salah satu dari 10 crypto-capital tertinggi di dunia.
Dari responden Indonesia yang mengenal cryptocurrency, sebanyak 69% berasal dari kalangan dewasa muda berusia 25 hingga 34 tahun, 62% dari usia 35-44 tahun, dan 58% dari kelompok usia yang lebih muda (18-24 tahun).
Cryptocurrency ini paling dikenal dari kalangan masyarakat dengan kelas sosial menengah ke atas (71%). Sebanyak 64% dari kelas menengah tidak awam dengan cryptocurrency, bahkan lebih dari separuh (51%) kelas menengah ke bawah di Indonesia juga mengenal cryptocurrency.
Di Indonesia, cryptocurrency sudah ditetapkan sebagai subjek komoditi yang dapat diperdagangkan di bursa perdagangan berjangka oleh Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Sejak awal 2017, Bitcoin yang merupakan salah satu jenis cryptocurrency mengalami peningkatan nilai lebih dari 500% yang menjadikannya salah satu aset dengan performa terbaik.
Hampir separuh dari orang-orang yang mengenal cryptocurrency di Indonesia menganggap Bitcoin, Ethereum, dan cryptocurrency lainnya sebagai produk investasi yang aman.
Sebanyak 40% responden yang mengenal aset kripto sudah memiliki setidaknya salah satu jenis aset ini, di mana 84% di antaranya menggunakannya untuk investasi.
Jika dibandingkan dengan data dari lembaga riset pemasaran Inside ID, angka kepemilikan cryptocurrency mengalahkan kepemilikan instrumen investasi lain, yaitu properti (30%), reksadana (22%), dan saham (17%).
Jenis cryptocurrency yang paling banyak dimiliki orang Indonesia adalah Bitcoin, di mana terdapat sebanyak 83% responden sudah memiliki aset ini. Selain di Indonesia, Bitcoin juga mendominasi pasar negara-negara lain. Jenis aset kripto lainnya yang populer di Indonesia adalah Ethereum (36%).
Menurut Country Manager Luno Indonesia Kanta Nandana hasil riset ini membuktikan bahwa cryptocurrency memiliki potensi yang besar untuk diadopsi di Indonesia, sehingga Luno mendukung cryptocurrency untuk menjadi alat investasi menarik dan instrumen untuk menyimpan dan transfer dana dengan mudah dan aman.
"Masyarakat Indonesia menunjukkan tingginya minat terhadap cryptocurrency, di mana 2 dari 5 responden Indonesia yang sudah mengenal cryptocurrency sudah memilikinya, dan 1 dari 3 orang yang belum punya aset kripto tertarik untuk memiliki aset ini,” katanya kemarin.
Indonesia yang disebut Global Web Index sebagai salah satu dari 10 negara dengan jumlah pengguna media sosial terbanyak di dunia menunjukkan bahwa masyarakatnya terpapar arus informasi dan melek teknologi.
Hal ini dibuktikan oleh media sosial sebagai sumber utama (67%) orang Indonesia memperoleh informasi mengenai cryptocurrency. Selain media sosial, keluarga dan kerabat (45%) serta media massa (42%) juga menjadi sumber informasi masyarakat Indonesia mengenai cryptocurrency.
Saat ini sebanyak 49% masyarakat Indonesia yang tahu tentang aset kripto menyatakan ingin memiliki cryptocurrency.
Jumlah ini masih dapat meningkat apabila harga cryptocurrency bisa menjadi lebih stabil, karena kestabilan harga adalah alasan utama (42%) kekhawatiran masyarakat Indonesia terhadap cryptocurrency.
Keamanan transaksi juga menjadi salah satu kekhawatiran terbesar peminat cryptocurrency (38%), dan terdapat sebanyak 36% menyatakan bersedia mengadopsi cryptocurrency jika ada penyedia jasa transaksi jual-beli dan penyimpanan aset kripto yang terpercaya.
Perusahaan global terkemuka penyedia platform untuk transaksi cryptocurrency yang berbasis di London, Luno, hadir di Indonesia sejak 2016 dan menyediakan platform yang sangat mudah untuk membeli, menyimpan, dan mempelajari aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Luno menyediakan fitur portal edukasi pada aplikasinya yang memiliki rating 4.2 dari 5, dan kehadirannya dapat mendukung popularitas cryptocurrency.
“Kami percaya bahwa tingkat keamanan aplikasi Luno adalah yang terbaik dalam hal penyimpanan cryptocurrency, dan kami ingin menjadi pilihan nomor satu bagi orang-orang Indonesia untuk memiliki Bitcoin pertama mereka. Platform Luno memberikan keamanan dan kemudahan untuk membeli Bitcoin dan Ethereum,” tambah Kanta.
Berdiri pada tahun 2013 dengan nama BitX di Singapura sebelum berganti nama menjadi Luno di tahun 2017, Luno sudah memiliki 250 pegawai dan mengalami pertumbuhan pendapatan sebanyak 20 kali dalam 2 tahun terakhir.
Saat ini Luno memiliki volume transaksi cryptocurrency harian sebesar 50-70 Bitcoin dan Ethereum dari jumlah total 2 juta pengguna Luno secara global, di mana Indonesia berkontribusi sebanyak 15% dari total jumlah pengguna tersebut. Luno menargetkan untuk memiliki 1 miliar pengguna di tahun 2025.(id)