JAKARTA (IndoTelko) – Platform bursa penukaran mata uang virtual (cryptocurrency) internasional asal Singapura, KuCoin , mengumumkan berhasil mendapatkan pendanaan sebesar US$20 juta.
IDG Capital, Matrix Partners, dan Neo Global Capital secara kesatuan berinvestasi dalam pendanaan Seri A itu.
Kemitraan ini sesuai dengan kebutuhan pasar dan memanfaatkan kekuatan masing-masing pihak dimulai dari kekuatan pemasaran IDG Capital, sumber daya dan dukungan Matrix Partners, hingga kepemimpinan NGC dalam investasi awal proyek blockchain yang paling menjanjikan dan KuCoin sebagai salah satu dari platform penukaran terdepan di industri mata uang virtual (cryptocurrency).
Platform penukaran ini sudah menarik perhatian lebih dari 5 juta pengguna terdaftar dan memiliki tujuan untuk menjadi pemimpin pasar dalam industri blockchain. Pendanaan KuCoin ini akan meningkatkan keamanan, serta penyebaran akses secara global terhadap pasar teknologi yang berkembang pesat.
“Kombinasi keunggulan IDG Capital, Matrix Partners, dan Neo Global Capital akan membantu KuCoin tumbuh secara pesat, meningkatkan pemahaman dan adopsi mata uang virtual (cryptocurrency) oleh jutaan calon pengguna, dan membantu para pengguna untuk dapat lebih efisien dalam menemukan produk-produk terbaik yang tersedia dalam dunia mata uang virtual (cryptocurrency), di mana pun mereka berada,” ujar CEO KuCoin, Michael Gan dalam keterangan, kemarin.
Mitra di IDG Capital Young Guo mengatakan investasi perusahaannya di KuCoin sangat masuk akal. “IDG Capital telah berinvestasi di perusahaan mata uang virtual (cryptocurrency) sejak 2012 dan melihat potensi dalam industri blockchain sebagai teknologi yang mengubah dunia dan kami ingin terus berada di garis terdepan dari gerakan ini untuk memastikan bahwa proyek resmi yang dipimpin oleh tim dengan integritas tinggi mendapatkan perhatian," katanya.
Sama seperti pada awal kemunculan Internet, keberadaan mata uang virtual (cryptocurrency) menimbulkan harapan sekaligus resiko, dengan lebih dari seribu jenis mata uang virtual (cryptocurrency) dan penerbitan koin perdana atau initial coin offerings (ICO) yang menyerbu pasar.
Selain itu, World Economic Forum tahun 2018 memprediksi bahwa pada tahun 2027, 10 persen dari PDB global akan disimpan pada teknologi blockchain.
Di wilayah Asia Pasifik, KuCoin terus memperkuat basis kekuatannya dengan peningkatan kesadaran dan dukungan pemerintah terhadap bentuk investasi baru ini.
Komisi Jasa Keuangan Korea Selatan telah mengenalkan Divisi Cryptocurrency; Oktober lalu, Jepang telah menyetujui Self-Regulation mata uang virtual (cryptocurrency) oleh Otoritas Jasa Keuangan Jepang (FSA), dan Thailand menetapkan undang-undang barunya, Keputusan Bisnis Aset Digital.
Berbagai kemajuan ini merepresentasikan industri yang berkembang secara cepat. Ketika masyarakat umum mulai mengadopsi blockchain untuk digunakan dalam aktivitas sehari-hari, KuCoin akan telah memiliki kehadiran yang dominan dan disegani sebagai salah satu platform penukaran tersukses asal Asia yang memperoleh pendaftar baru dalam jumlah besar.(ak)