JAKARTA (IndoTelko) – AppsFlyer meluncurkan MasterClass pemasaran mobile yang secara eksklusif ditujukan bagi perusahaan rintisan (startup) dan bisnis-bisnis di Asia Tenggara.
Kelas berbayar ini sebagai awalnya akan diadakan di Singapura, Thailand, dan Indonesia, untuk kemudian direncanakan diterapkan juga di negara-negara lain di masa depan.
Asia Tenggara memiliki 330 juta pengguna internet yang lebih banyak menggunakan mobile dibanding wilayah lainnya.
Banyak pasar di Asia Tenggara juga telah meninggalkan penggunaan desktop sepenuhnya dan tidak hanya merupakan pasar mobile-first, namun juga mobile-only. AppsFlyer telah menyadari kebutuhan penting bisnis untuk memiliki pemahaman yang mendalam dan autentik tentang mobile sebagai media periklanan, dan bagaimana mereka dapat menjangkau konsumen melalui saluran utama ini.
MasterClass ini akan dipimpin Director of Learning & Development AppsFlyer Jonah Kadish, Asia Pasifik. Topik-topik yang akan dibahas meliputi atribusi mobile, analisis pemasaran, dan penggunaan platform AppsFlyer.
Kelas-kelas tersebut juga akan membahas secara mendalam tentang pelacakan tautan, analisis, dan deep linking – semual hal yang akan memperdalam kemampuan dan keahlian penting para peserta untuk meningkatkan tingkat pengembalian investasi (return on investment/ROI) bagi bisnis.
President & Managing Director Asia Pasifik AppsFlyer Ronen Mense mengatakan penetrasi mobile dan internet di Asia Tenggara memberikan peluang yang sangat besar bagi pemimpin di bidang teknologi dan para pemasar aplikasi untuk meningkatkan pertumbuhan bisnisnya, mengedukasi konsumen, dan memberi dampak bagi komunitas. Mobile telah menjadi platform penting bagi perusahaan dalam menjangkau target audiens dan pengguna mereka.
"Setelah putaran penggalangan dana kami tahun lalu, kami berjanji untuk berinvestasi dalam jumlah besar di Asia Tenggara. Inisiatif ini akan membantu perusahaan di wilayah tersebut yang memiliki aplikasi mobile untuk meningkatkan usaha-usaha pemasaran mereka serta juga meningkatkan keterlibatan konsumen dan pengguna,” ungkap Mense.
Sejauh ini, kelas-kelas tersebut mendapatkan respon yang baik dari perusahaan-perusahaan seperti DBS, Mindshare, Capitaland, dan Skyscanner, yang telah mengikuti kelas berdurasi satu hari ini.
AppsFlyer sebelumnya memperoleh US$56 juta pada putaran pendanaan seri C di Januari 2017, yang menghasilkan total pendanaan sebesar US$84 juta. Sejak itu, AppsFlyer telah memperkuat jangkauannya di Asia Tenggara dengan berinvestasi dalam jumlah besar untuk kantor-kantor baru dan perekrutan sumber daya, sambil sekaligus melakukan akusisi yang mengesankan terhadap pangsa pasar regional sebesar 80%.(wn)