JAKARTA (IndoTelko) - PT Len Industri mengumumkan meraih pendapatan konsolidasi hingga Triwulan III 2018 (Q3-18) sebesar Rp3,43 triliun berhasil melampaui target yang direncanakan tahun sebelumnya yang dipatok Rp 2,884 triliun. Pendapatan yang diraih dari proyek-proyek carryover tahun 2017 tersebut naik 118,75%.
Direktur Keuangan & SDM Len Industri Priadi Ekatama Sahari menjelaskan lini bisnis Railway Transportation menyumbang paling besar pendapatan total Len Industri sebesar 69,84% atau senilai Rp2,39 triliun.
Penyumbang kedua pendapatan Len Industri berasal dari Information Communication Technology (ICT) 11,01% atau senilai Rp377,27 milyar, kemudian Defence Electronics 10,31% (Rp 353,22 miliar), Navigation Rp 60,98 milyar dan lain-lain Rp 21,29 milyar.
Laba bersih perusahaan hingga sembilan bulan pertama 2018 mencapai Rp90,421 miliar atau sebesar 100,07% dibanding targetnya sebesar Rp 90,360 miliar.
Dipaparkannya, untuk bisnis Railway Transportation realisasi pendapatan tersebut diantaranya diperoleh dari proyek carryover Skytrain Bandara Soetta, LRT Palembang, LRT DKI (Jakpro), Pembangunan Persinyalan Kroya-Kutoarjo, Binjai-Besitang, Madiun-Kedungbanteng, Prabumulih-Kertapati, Martapura-Baturaja, Bandar Tinggi - Kualatanjung, Solo Jebres - Kedungbanteng, serta proyek-proyek lainnya.
Sedangkan penyumbang pendapatan kedua, lini bisnis ICT tercapai sebesar Rp 377,265 miliar naik dari yang ditargetkan sebelumnya Rp 371,074 miliar. Realisasi pendapatan tersebut diperoleh dari proyek carryover palapa ring paket tengah, proyek-proyek baru seperti Retail e-KTP, dan KTP-El Reader serta proyek baru lainnya.
Kemudian untuk lini bisnis Renewable Energy yang nilainya Rp 220,348 miliar naik atau 86,87% dari yang ditargetkan sebesar Rp 253,667 miliar.
Pendapatan tersebut diperoleh dari penjualan energi IPP PLTS Kupang, pendapatan proyek sewa daya PLTS kepada Kominfo, PLTS Pertamina, PLTS PLN, Retail Modul Surya, PLTS daerah dan swasta serta installasi, pengiriman dan sewa PLTS BTS Kominfo.
Pendapatan dari lini bisnis Defence Electronic hingga Triwulan III/2018 sebesar Rp 353,219 miliar sedangkan sebelumnya dianggarkan Rp 389,820 miliar.
Realisasi pendapatan tersebut diperoleh dari proyek-proyek carryover seperti Starstreak Air Defence Tahap I, Starstreak Indonesia, Siskodal (Leopard 2), dan proyek-proyek baru lainnya.
Realisasi perolehan kontrak baru atas penjualan proyek dan produk manufaktur Len Industri hingga Triwulan III/2018 nilainya menembus Rp 1,561 triliun.
Realisasi total beban usaha perusahaan tercatat Rp 224,079 miliar naik 112,11% terhadap anggaran perusahaan yang besarnya Rp 199,870 miliar.
Total aset perusahaan yang terealisasi hingga Triwulan III/2018 sebesar Rp. 7,162 triliun atau 135,03% di atas anggaran yang sebesar Rp. 5,304 triliun.
Sedangkan ekuitas perusahaan sebesar Rp 829,553 miliar atau sebesar 116,86% terhadap anggarannya yang sebesar Rp. 709,852 miliar.
Dari investasi yang dianggarkan hingga Triwulan III/2018 sebesar Rp 305,094 miliar telah direalisasikan Rp 87,413 miliar 28,65% dari anggaran.
Hingga akhir 2018 diperkirakan pendapatan Len Industri akan mencapai Rp4,95 triliun dengan laba bersih Rp 120,64 miliar.
Hal ini mengingat ada beberapa proyek besar yang sedang digarap Len Industri. Proyek-proyek besar yang sedang berjalan di 2018 antara lain: LRT Palembang, APMS/Skytrain Basoeta tahap II, LRT Jabodebek, dan Naval Gunnery Range.
Ada beberapa proyek di kuartal IV 2018 yang juga sedang digarap yaitu Revitalisasi Perkeretaapian Jabodebek, Pekerjaan Land Side Bandara Kulon Progo, Pengadaan Seat Management BRI, Starstreak III, dan Alins Alongins Proyek PLTS (EBTKE, BUMN, & Kominfo).
“Proyeksi pendapatan tahun depan akan tercapai Rp 5,79 triliun dengan laba bersih diproyeksikan akan mencapai Rp 184,05 miliar,” katanya.(ak)