JAKARTA (IndoTelko) - OutSystems, penyedia platform​ untuk pengembangan aplikasi ​low-code​, mengumumkan​ ​outsystems.ai​, program baru yang mendukung misi perusahaan dalam memanfaatkan kecerdasan buatan (​Artificial Intelligence​) dan ​machine learning (AI/ML) untuk pengembangan perangkat lunak.
Proyek ini memperkenalkan ​domain ​baru outsystems.ai, menghasilkan penunjukan pemimpin baru tim AI/ML OutSystems, dan meluncurkan riset baru dan lanjutan dalam pengembangan perangkat lunak yang dibantu kecerdasan buatan (​Artificial Intelligence​).
Proyek outsystems.ai merupakan kelanjutan kegiatan kecerdasan buatan (​Artificial Intelligence​) perusahaan yang telah diumumkan sebelumnya, “​Project Turing​”.
Project Turing, diambil dari nama bapak teori ilmu komputer dan kecerdasan buatan (​Artificial Intelligence​) Alan Turing, ​mendirikan ​AI Center of Excellence​ baru di Lisbon dengan menggunakan 20 persen dari keseluruhan anggaran riset dan pengembangan perusahaan untuk AI/ML, dan mengembangkan kemitraan dengan pakar industri, pemimpin teknologi, serta universitas untuk mendorong penelitian dan inovasi.
“Delapan bulan yang lalu, kami mengumumkan visi kami yang berani untuk Project Turing. Peluncuran outsystems.ai hari ini semakin mendorong upaya pengurangan kompleksitas pengembangan dan mengubah perangkat lunak perusahaan menjadi sebuah pengembangan yang berbasis AI, melalui penelitian baru dan berkelanjutan yang menarik,” kata CEO OutSystems, Paulo Rosado dalam keterangan, kemarin.
Proyek outsystems.ai dipimpin oleh Antonio Alegria, seorang ahli di bidang teknik komputer dan machine learning​, dan seorang yang berpengalaman dalam merancang dan membangun berbagai produk untuk memanfaatkan kecerdasan buatan (​Artificial Intelligence​).
"Outsystems.ai merupakan wujud komitmen OutSystems dalam mengeksplorasi teknologi baru yang memperbaiki proses pengembangan perangkat lunak," jelas kepala tim AI OutSystems Alegria.
Bulan ini, Gartner mengidentifikasi pengembangan yang digerakkan kecerdasan buatan (​AI-Driven Development​) sebagai salah satu dari​ 1​0 tren teknologi strategis di tahun 2019​.
Menurut Gartner, "Pada 2022, setidaknya 40% dari proyek pengembangan aplikasi baru akan memiliki pengembang kecerdasan buatan di tim mereka.
Di Asia Pasifik, organisasi-organisasi semakin menyadari potensi pengembangan perangkat lunak yang digerakkan oleh kecerdasan buatan (​Artificial Intelligence​) untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan menciptakan perangkat lunak yang lebih baik dan lebih efisien.
Saat ini, OutSystem sedang menjelajahi penggunaan teknik kecerdasan buatan (​Artificial Intelligence​) dan ​machine learning​ dalam sintesis ​neural program​ dan ​natural language processing​ untuk meningkatkan pengembangan perangkat lunak di perusahaan di seluruh wilayah.
OutSystems juga mengumumkan​ Early Access Program​ (EAP) untuk pengembangan aplikasi baru proyek outsystems.ai, yaitu AI co-pilot, yang merupakan andalan pengembang untuk pengembangan yang lebih cepat dan intuitif.
Peserta program ini akan mendapatkan akses awal ke riset terapan outsystems.ai yang dapat mempercepat pengembangan aplikasi hingga 25%. Melalui penggunaan dan umpan balik, peserta EAP juga akan membantu OutSystems meningkatkan akurasi outsystems.ai dan mempengaruhi ​roadmap​ outsystems.ai ke depan.(wn)