telkomsel halo

2018, Kapitalisasi pasar `Telco` tergerus

14:08:20 | 02 Jan 2019
2018, Kapitalisasi pasar
Petugas tengah merapikan kartu perdana milik Indosat. Anak usaha Ooredoo ini kehilangan kapitalisasi pasar sebesar Rp16,92 triliun sepanjang 2018.(dok)
JAKARTA (IndoTelko) - Operator telekomunikasi (Telco) kehilangan nilai kapitalisasi pasar lumayan besar sepanjang tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Market Capitalization atau kapitalisasi pasar adalah nilai pasar yang diberikan kepada perusahaan yang didapatkan dari hasil kali harga saham per lembar dengan jumlah saham yang ada di perusahaan.

Operator telekomunikasi yang paling banyak kehilangan kapitalisasi di pasar saham adalah PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo karena sahamnya terjun bebas sejak masuk kuartal keempat 2018.

Data dari RTI Business menunjukkan pada awal Januari 2018 saham dari Indosat masih bermain di kisaran Rp6.100 per lembar, sedangkan pada 28 Desember 2018 berakhir di kisaran Rp 1.685 per lembar. 

Alhasil, Indosat yang ditutup 2017 memiliki kapitalisasi pasar Rp 26,08 triliun, di akhir 2018 hanya tersisa Rp9,16 triliun.

Ini lumayan mengejutkan karena PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) di akhir 2018 justru  memiliki kapitalisasi pasar Rp13,35 triliun dengan harga saham Rp79 per lembar.

Pemilik kapitalisasi pasar terbesar untuk Telco masih dipegang oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) sebesar Rp371,48 triliun dengan harga saham ditutup pada 28 Desember 2018 Rp3.750 per lembar.

Nilai ini mengalami penurunan karena pada penutupan perdagangan 2017, kapitalisasi pasar Telkom sebesar Rp 447,55 triliun. 

Pemilik kapitalisasi pasar terbesar kedua untuk Telco adalah PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan nilai Rp21,6  triliun dengan harga saham pada 28 Desember 2018 sebesar Rp 2 ribu per lembar. Nilai kapitalisasi XL mengalami penurunan dibandingkan akhir 2017 senilai Rp31,64 triliun.

GCG BUMN
Hal yang menarik adalah emiten yang menjadi pendukung bisnis Telco seperti penyedia menara memiliki kapitalisasi pasar lumayan besar juga di 2018. Misal, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) sebesar Rp16,31 triliun atau PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) sebesar Rp35,20 triliun.(id) 

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year