SINGAPURA (IndoTelko) - Visa menyatakan adopsi dari Visa Advanced Authorization (VAA) yang menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) membantu lembaga keuangan mencegah fraud atau penipuan sekitar US$25 miliar.
VAA adalah alat manajemen risiko yang komprehensif yang memantau dan mengevaluasi otorisasi transaksi di jaringan pembayaran global Visa, VisaNet, secara real time untuk membantu lembaga keuangan mengidentifikasi dan merespons dengan cepat pola dan tren penipuan.
Visa memproses lebih dari 127 miliar transaksi antara pedagang dan lembaga keuangan di VisaNet tahun lalu, dan mempekerjakan AI untuk menganalisis transaksi - masing-masing dalam waktu sekitar satu milidetik.
"Salah satu tantangan terberat dalam pembayaran adalah memisahkan transaksi yang baik yang dilakukan oleh pemegang akun dari yang buruk yang dilakukan oleh penipu tanpa menambahkan gesekan pada prosesnya," kata senior vice president and global head of Data, Risk and Identity Products and Solutions, Visa Melissa McSherry dalam keterangan kemarin.
Dikatakannya, Visa adalah jaringan pembayaran pertama yang menerapkan AI pada tahun 1993 untuk menganalisis risiko transaksi secara real time, dan dampaknya terhadap penipuan.
Saat ini lebih dari 8.000 lembaga keuangan di 129 negara menggunakan Visa Advanced Authorization.(wn)