JAKARTA (IndoTelko) - PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) tak lagi melayani pelanggan dengan teknologi Code Division Multiple Access (CDMA) sejak 2018 lalu.
Dikutip dari bahan Public Expose yang dikirimkan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), operator yang menjadi bagian dari SinarMas Grup ini sepanjang 2018 memiliki 12,3 juta pelanggan naik dibandingkan 2017 dengan 11,5 juta pelanggan.
Jika di 2017 perusahaan masih menerima pendapatan dengan memberikan teknologi CDMA sebanyak Rp 326 miliar dan Long Term Evolution (4G) sebesar Rp 4,343 triliun. Di 2018, semua pendapatan dipasok dari layanan 4G sebesar Rp5,49 triliun.
Smartfren juga berhasil meningkatkan Average Revenue Per User (ARPU) berkat adopsi 4G dengan posisi Rp44,2 ribu di 2018 sedangkan di 2017 hanya Rp34,6 ribu.
Earning Before Interest Tax Depreciation (EBITDA) juga membaik dimana pada 2017 sebesar Rp663 miliar dengan marjin 14%, sedangkan di 2018 menjadi Rp975 miliar dengan marjin 18%.
Smartfren sepanjang 2018 membangun 19.032 BTS 4G yang tersebar di 200 kota di Indonesia.(wn)