telkomsel halo

Sentuhan Ahmad mulai terasa, Indosat tekan kerugian di semester I 2019

06:12:49 | 07 Aug 2019
Sentuhan Ahmad mulai terasa, Indosat tekan kerugian di semester I 2019
Ahmad Abdulaziz A. A. Al-Neama
JAKARTA (IndoTelko) - Keputusan Ooredoo mengangkat Ahmad Abdulaziz A. A. Al-Neama sebagai  Direktur Utama dan CEO di Indosat sejak Mei lalu mulai menunjukkan dampak positif bagi kinerja operator tersebut.

Ahmad Abdulaziz Al Neama menggantikan Chris sebagai Dirut Indosat Ooredoo secara efektif pada 2 Mei 2019 dan pada 1 Agustus lalu ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Tiga bulan menjabat, Ahmad berhasil menekan kerugian yang dialami Indosat dimana hingga semester I 2019 hanya membukukan rugi Rp331,9 miliar berbanding terbalik dengan periode sama 2018 yang rugi Rp693,7 miliar.

Pendapatan yang diraih sepanjang semester I 2019 sebesar Rp12,29 triliun naik 11,1% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp11,06 triliun.

Sementara untuk layanan selular hingga semester I 2019 memiliki pendapatn Rp9,96 triliun naik15,2% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp8,6 triliun.

Pendapatan MIDI di semester I 2019 hanya sebesar Rp1,98 triliun dan telekomunikasi tetap Rp341,8 miliar.

“Laporan Kinerja Perusahaan yang kami sampaikan hari ini menunjukkan bahwa kami mampu mengeksekusi dengan baik strategi kami dan membuat kemajuan yang baik dalam upaya peningkatan jaringan kami. Kami terus mempercepat kemampuan digital kami serta mendengarkan masukan dari pelanggan dan masyarakat. Pertumbuhan basis pelanggan  menunjukkan indikasi yang baik bahwa masyarakat dan pelanggan mendapatkan pengalaman positif dari upaya turn-around kami. Kami ingin memanfaatkan momentum ini dan terus memberikan pengalaman positif bagi pelanggan. Ke depan, prioritas saya adalah mempercepat peningkatan jaringan 4G, memperkuat penawaran kami dan memperluas jangkauan jaringan kami sehingga lebih banyak orang dapat menikmati dunia digital," kata Ahmad dalam keterangan, kemarin.

Indosat Ooredoo mencatat belanja modal sebesar Rp5,4 triliun untuk periode semester I 2019. Saat ini Perusahaan mengoperasikan total sebanyak hampir 25rb BTS 4G di 475 kota dengan cakupan populasi mencapai 82.9%.    

Basis pelanggan tercatat sebanyak 56,7 juta dengan Average Revenue Per User (ARPU) Rp27,9 ribu. 

GCG BUMN
Perusahaan juga telah berhasil menerbitkan Obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) III tahap kedua pada tanggal 23 Juli 2019, obligasi Perusahaan menerima kelebihan permintaan sebanyak 1,7x atau senilai Rp3,38 triliun yang terdiri dari obligasi sebesar Rp2,59 triliun dan sukuk sebesar Rp794 miliar.(id) 

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year