telkomsel halo

Qlue didapuk sebagai ASEAN Rice Bowl Startup Awards 2019

10:44:52 | 01 Feb 2020
Qlue didapuk sebagai ASEAN Rice Bowl Startup Awards 2019
Founder & CEO Qlue, Rama Raditya
KUALA LUMPUR (IndoTelko) - Qlue menerima penghargaan ASEAN Best IoT Startup di dalam ajang ASEAN Rice Bowl Startup Awards 2019 yang berlangsung di Sasana Kijang, Kuala Lumpur, Malaysia pada Kamis, (16/1).

Qlue berhasil menyisihkan lima nominator dari berbagai negara lainnya di ASEAN. Sebagai peraih Best IoT Startup, Qlue dinilai sebagai startup yang konsisten untuk berinovasi dan berhasil mendorong perubahan positif di Indonesia melalui solusi smart city yang komprehensif berbasis Internet of Things (IoT).

ASEAN Rice Bowl Startup Awards merupakan penghargaan yang diberikan kepada beberapa startup sebagai penghargaan atas inovasi, keunggulan, kinerja terbaik, dan semangat kewirausahaan mereka.

Penghargaan ini juga mengapresiasi determinasi, risiko, dan kerja keras yang ada dalam pengembangan sebuah startup, serta pengaruh dari setiap individu dalam mencapai keberhasilan startup mereka. ASEAN Rice Bowl Startup Awards telah memasuki tahun kelima dan telah diakui sebagai penghargaan bergengsi bagi startup di kawasan ASEAN. Pada tahun ini, ASEAN Rice Bowl Startup Awards 2019 menerima 3.170 nominasi dari Asia Tenggara, meningkat 60 persen dari tahun sebelumnya. Dari ribuan nominasi yang masuk, sebanyak 107 startup terpilih menjadi finalis ASEAN Rice Bowl Startup Awards 2019.

“Kami menganugerahkan ASEAN Best IoT Startup 2019 kepada Qlue karena kami menilai Qlue telah berhasil mengimplementasikan teknologi IoT sebagai salah satu basis teknologi untuk mengembangkan ekosistem smart city. Qlue terus berinovasi dari aplikasi pelaporan masyarakat menjadi penyedia ekosistem smart city terlengkap di Indonesia dan ASEAN. Kami berharap, Qlue dapat terus mewakili Indonesia dan ASEAN di Global Startup Awards untuk berkompetisi dengan berbagai startup lainnya dari seluruh dunia,” kata Chairman ASEAN Rice Bowl Startup Awards and New Entrepreneurs Foundation, Hamdi Mokhtar.

Founder & CEO Qlue, Rama Raditya mengatakan penghargaan ASEAN Best IoT Startup 2019 dari ASEAN Rice Bowl Startup Awards di awal tahun ini merupakan hasil kerja keras dari setiap individu di Qlue dalam menciptakan berbagai inovasi dan solusi yang menjadi pendukung ekosistem smart city. Sejak awal didirikan, Qlue selalu berusaha memberikan solusi teknologi untuk mendukung ekosistem smart city berbasiskan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), Internet of Things (IoT), dan mobile workforce yang dapat memudahkan warga, pemerintah, dan bisnis untuk dapat bekerja lebih efektif.

“Pencapaian di awal tahun ini sangat istimewa bagi Qlue dalam menyambut tantangan baru di 2020. Penghargaan ini semakin mengukuhkan rencana kami di tahun 2020 yang menargetkan pertumbuhan bisnis lebih dari 50%. Penghargaan ini juga akan meningkatkan skalabilitas Qlue untuk masuk ke pasar internasional, karena kami akan mewakili Indonesia dan ASEAN di tingkat global. Di 2019 sendiri, Qlue sudah melakukan berbagai aktivitas di beberapa negara meliputi Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Taipei, dan beberapa negara di Eropa seperti Spanyol dan Italia,” kata Rama.

Saat ini pengguna QlueApp sudah mencapai lebih dari 750 ribu orang di lebih dari 20 daerah dan 23 Polda di Indonesia, dengan beberapa daerah baru antara lain Minahasa, Tarakan, Kupang, Kabupaten Gorontalo, dan Kabupaten Belitung. Solusi CCTV & video analytics Qlue juga telah digunakan oleh tiga Balai Besar Jalan Nasional untuk mendapatkan analisis secara otomatis mengenai jumlah kendaraan yang melewati ruas jalan nasional di Banten, Mataram, dan Papua. Analisis tersebut digunakan oleh Kementerian PUPR untuk menganggarkan perbaikan jalan secara akurat.

Qlue juga akan segera hadir di Kabupaten Belitung pada kuartal pertama 2020 sebagai bagian dari implementasi Belitung Smart Island.

Sementara itu, di DKI Jakarta sendiri Qlue menerima lebih dari 110 ribu laporan sepanjang 2019 lalu, naik 8% dibandingkan tahun 2018. Jumlah laporan selesai juga meningkat dari 90% menjadi 93% di tahun lalu. Tiga laporan terbanyak di DKI Jakarta di 2019 meliputi iklan liar (21,07%), sampah (18,83%), dan parkir liar (10.31%). Khusus untuk banjir, Qlue menerima lebih dari 10 ribu laporan untuk banjir dan potensi banjir pada 2019 lalu.

GCG BUMN
Saat banjir melanda DKI Jakarta di awal tahun ini, Qlue menerima 261 laporan banjir sepanjang 31 Desember 2019 - 5 Januari 2020. Rata-rata laporan potensi banjir di DKI Jakarta meningkat 11% setiap tahunnya, sejak 2017. Seluruh laporan warga di QlueApp juga terintegrasi dengan Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) dan Petabencana.id sehingga membantu pemerintah untuk memetakan dan mendapatkan data titik lokasi tempat-tempat yang membutuhkan bantuan dan evakuasi secara cepat.(wn)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year