JAKARTA (IndoTelko) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) meraih keuntungan sebesar Rp18,6 triliun sepanjang 2019 naik tipis 3,3% dibandingkan periode 2018 sebesar Rp18 triliun.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menjelaskan di tengah kondisi industri yang disruptive dan penuh tantangan serta persaingan yang ketat, Telkom sepanjang tahun 2019 berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 135,57 trilliun tumbuh 3,7% dibanding tahun 2018 sebesar Rp130,7 triliun.
Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA) Perseroan tahun 2019 tercatat Rp 64,83 triliun dengan laba usaha Rp42,3 triliun.
“Pencapaian sepanjang 2019 menunjukkan bahwa Telkom berada pada jalur yang tepat untuk menjadi Digital Telecommunication Company dan berkomitmen tinggi dengan memperkuat kapabilitas bisnis digital untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberikan pengalaman digital yang terbaik bagi pelanggan dan masyarakat Indonesia,” ungkapnya.
Total belanja modal Perseroan pada tahun 2019 tercatat sebesar Rp 36,59 triliun atau 27% dari total pendapatan.
Belanja modal tersebut terutama digunakan untuk meningkatkan kapabilitas digital dengan terus membangun infrastruktur broadband yang meliputi BTS 4G LTE, jaringan akses serat optik ke rumah, jaringan backbone serat optik bawah laut dan terestrial, serta sebagian juga untuk keperluan bisnis menara.
Asal tahu saja, sebagai satu-satunya perusahaan Indonesia yang listed di NYSE, Telkom wajib menyusun laporan keuangan barbasis IFRS, dimana pada tahun ini telah mengadopsi standar akuntansi pelaporan keuangan baru yaitu IFRS 16, yang turut mempengaruhi kompleksitas penyusunan Laporan Keuangan Perseroan.
Penyampaian Laporan Keuangan Perseroan masih sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengacu pada Surat Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nomor S-92/D.04/2020, tanggal 18 Maret 2020, tentang Relaksasi atas Kewajiban Laporan Keuangan dan Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham dimana batas waktu Laporan Keuangan tahun buku 2019 adalah 31 Mei 2020, sedangkan batas waktu penyelenggaraan RUPST tahun buku 2019 adalah 31 Agustus 2020.
Kinerja Telkom di 2019 bisa dikatakan paling kinclong dibandingkan Indosat dan XL.
XL Axiata meraih laba bersih sebesar Rp713 miliar sepanjang 2019 berbanding terbalik dengan kondisi di 2018 yang mengalami kerugian Rp3,29 triliun.
Indosat Ooredoo berhasil membukukan laba sebesar Rp1,6 triliun di 2019 berbanding terbalik dengan posisi 2018 yang mengalami kerugian Rp2,4 triliun.(ak)