Aplikasi baru UV-C melawan COVID-19 harus dikejar

EINDHOVEN (IndoTelko) – Awal tahun ini, Global Lighting Association menyatukan para pakar industri dan mengembangkan pedoman untuk membantu pengguna dan produsen untuk memastikan bahwa teknologi dan produk UV-C digunakan dengan aman pada setiap saat.

Panduan ini dibangun di atas prinsip-prinsip standar yang diterima secara internasional seperti IEC 62471, standar keselamatan fotobiologis, dan mereka meresepkan perlindungan teknis dan prosedural tambahan.

Untuk memenuhi permintaan yang meningkat atas aplikasi desinfeksi berbasis UV-C baru dan menjawab persyaratan keselamatan terkait, Signify telah berkontribusi untuk, dan mengadopsi Pedoman Keselamatan UV-C yang diterbitkan oleh Global Lighting Association. Perusahaan telah menerapkan pedoman ini, bersama dengan standar lain yang berlaku, untuk rangkaian baru solusi desinfeksi UV-C miliknya.

“Waktu adalah inti dalam pertempuran melawan COVID-19. Pencahayaan UV-C menyediakan cara desinfeksi yang cepat, kuat, dan sangat efektif. Pencahayaan UV-C juga terbukti aman ketika dirancang, dipasang, dan digunakan sesuai dengan instruksi keselamatan. Dengan mengadopsi pedoman Global Lighting Association, kami memberikan tingkat keyakinan lebih jauh dalam pengerahan teknologi UV-C yang aman. Kami mendesak produsen lain untuk mengikuti dan menaati pedoman industri baru ini, "kata Chief Innovation Officer Signify Olivia Qiu.

Dengan menggunakan ukuran penyinaran baku dan klasifikasi kelompok risiko untuk produk UV-C sebagai dasar, pedoman ini menetapkan persyaratan lebih lanjut untuk perlindungan teknis yang berlaku, seperti deteksi kehadiran, akses atau penahanan terkendali, serta panduan terperinci tentang penggunaan label peringatan, manual pengguna dan pelatihan instruksional untuk penggunaan teknologi UV-C yang aman.

Pada 16 Juni, Signify dan Laboratorium Nasional untuk Penyakit Infeksi Emerging (NEIDL) di Universitas Boston mengkonfirmasi hasil penelitian yang memvalidasi keefektifan lampu UV-C milik Signify terhadap inaktivasi SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19.(wn)