JAKARTA (IndoTelko) - Transportasi Jakarta (Transjakarta) meluncurkan aplikasi #TIJEyangbaru The Next Level of Transjakarta yang merupakan pengembangan teknologi secara digital dari aplikasi TIJE yang sebelumnya dikenal dengan Tijeku.
Proses peluncuran aplikasi #TIJEyangbaru ini dilaksanakan di kantor pusat PT Transjakarta di Cawang, Jakarta Timur secara online. Hadir dalam acara Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo, Wakil Ketua DPRD Komisi B Taufik Azhar, Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Haris Muhammadun, Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo, Direktur Pelayanan dan Pengembangan PT Transjakarta Achmad Izzul Waro, Praktisi Dandung Sri Harninto serta jajaran Direksi Transjakarta.
Direktur Pelayanan dan Pengembangan PT Transjakarta, Achmad Izzul Waro menyampaikan, aplikasi ini didesign secara khusus agar lebih ramah protokol kesehatan (Prokes) mengingat masa pandemi. Pasalnya dalam aplikasi ini memiliki fitur pembayaran nirsentuh QR tiket. Selain itu dilengkapi juga dengan fitur pencarian bus dan rute yang bisa diakses cukup menggunakan aplikasi, sehingga meminimalisir interaksi yang berpotensi penyebaran virus Covid-19.
“TIJE yang baru ini hadir dengan konsep yang modern dan kekinian, di mana kita memiliki tampilan atau homepage yang lebih simple, lebih mudah dimengerti dan lebih bermanfaat bagi seluruh pelanggan,” ujar Izzul.
Tidak hanya hadir dengan tampilan yang lebih fresh, aplikasi TIJE yang baru ini juga memiliki berbagai fitur yang canggih dan lebih lengkap. Berbeda dengan Tijeku yang hanya memiliki dua fitur yakni fitur pembelian tiket dan transfer tiket, #TIJEyangbaru kini memiliki enam fitur tambahan yang tidak kalah canggihnya. Adapun fitur-fitur ini dihadirkan untuk menjawab semua kebutuhan masyarakat akan ketepatan informasi mulai dari rute, halte, jarak keberangkatan (headway), jadwal kedatangan bus, serta informasi terkini lainnya terkait layanan Transjakarta.
“Sebelum resmi diluncurkan, kami telah lebih dulu mendengarkan suara pelanggan yang masuk baik melalui media sosial resmi maupun call center di nomor 1500-102. Untuk menjawab itu, Transjakarta berupaya menciptakan satu aplikasi yang bisa menjawab sekaligus memberi solusi dari pertanyaan-pertanyaan pelangan tersebut” katanya.
Dengan aplikasi ini, Transjakarta mengukuhkan pentingnya service manajemen dan pengelolaannya sehingga menghadirkan layanan yang maksimal sekaligus berkesan bagi masyarakat. Di sisi lain, diharapkan turut berdampak pada segi bisnis dan pendapatan non subsidi.
“Ini adalah lompatan yang sangat besar untuk Transjakarta. Saya yakin, ke depan akan lebih banyak lagi ide-ide yang bisa kita implementasikan terkait pelayanan kepada pelanggan,” tutupnya.
Sebagai tambahan, sebelum pandemi Transjakarta tercatat telah melayani lebih dari satu juta pelanggan per hari. Namun selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini, Transjakarta rata-rata sebanyak 300 ribu perlanggan per hari. Dengan aplikasi ini diharapkan dapat mengurangi interaksi sehingga bisa meminimalisir potensi penularan Covid-19, khususnya di area Transjakarta.(wn)