JAKARTA (IndoTelko) - Bank Syariah Indonesia (BSI) terus memperkuat layanan digital dengan mendorong penerapan digitalisasi transaksi untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan aktifitas keuangan.
Salah satu upaya yang dilakukan BSI adalah dengan mendukung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon menerapkan transaksi digital di kawasan rest area ruas tol Cipali-Palikanci. Launching/kick off digitalisasi sistem pembayaran melalui QRIS tersebut dilakukan oleh Bupati Majalengka Karna Sobahi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon Bakti Artanta dan Regional CEO Bank Syariah Indonesia Region 7 Bandung Dade Dermawan di Masjid Bank Syariah Indonesia rest area km 166 Majalengka, Jawa Barat, Kamis (18/3).
Menurut Regional CEO BSI Region 7 Bandung Dade Dermawan, QRIS merupakan solusi pembayaran digital yang mudah, cepat, nyaman dan aman bagi masyarakat terutama di tengah kondisi kenormalan baru.
Selain itu, penguatan layanan digital BSI juga merupakan bagian dari dukungan terhadap percepatan transformasi perekonomian digital Indonesia yang mana digitalisasi ini akan menjangkau masyarakat daerah secara luas dan mempermudah kegiatan perekonomian baik itu transaksi maupun pendanaan.
"Dengan QRIS, masyarakat tidak perlu menggunakan uang tunai yang berpindah dari tangan ke tangan, tetapi cukup memindai QR code menggunakan aplikasi BSI Mobile dalam handphone,” kata Dade.
Sejak mengimplementasikan metode pembayaran kode respons cepat berstandar nasional (QRIS), lanjut Dade, Bank Syariah Indonesia telah bekerjasama dengan lebih dari 2.000 merchant di wilayah Jawa Barat.
“Kami juga terus melakukan kerjasama dengan masjid dan lembaga donasi dalam menyediakan metode QRIS untuk pembayaran zakat, infak, sedekah, wakaf (ziswaf) ataupun kebutuhan ibadah lainnya seperti kurban, akikah, dan lain-lain," jelas Dade.
Selain rumah ibadah, saat ini Bank Syariah Indonesia juga fokus pada beberapa ekosistem lain seperti perumahan, ekosistem pasar mulai dari transaksi belanja jual beli hingga pembayaran parkir, ekosistem tempat wisata untuk pembayaran tiket/souvenir, ekosistem sekolah/universitas mulai dari pembayaran biaya SPP hingga pembayaran iuran keanggotaan/denda perpustakaan, dan masih banyak lainnya.(wn)