JAKARTA (IndoTelko) – Pembangkit listrik siklus gabungan terbesar di Sumatra mulai beroperasi, di dukung oleh teknologi GE. GE secara resmi mengumumkan dimulainya operasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Riau di Kawasan Industri Tenayan, Pekanbaru, Riau.
Pembangkit listrik dengan kapasitas daya 275 megawatt (MW) ini diharapkan akan memperkuat jaringan listrik, menyediakan pasokan listrik yang andal bagi lebih dari 340 ribu rumah di pulau Sumatra. Setelah beroperasi, kapasitas daya listrik di Sumatra akan meningkat menjadi 7.266 MW serta menghasilkan sistem cadangan sebesar hingga 443 MW.
PLTGU Riau dimiliki dan dioperasikan oleh PT Medco Ratch Power Riau, perusahaan patungan antara PT Medco Power Indonesia dan RATCH Group Public Company Limited. GE menyediakan dua turbin gas GE 6F.03 yang menawarkan kinerja, keandalan dan fleksibilitas yang unggul, dengan kapasitas daya masing-masing sebesar 81MW. Selain itu, GE menyediakan dua Heat Recovery Steam Generator dan satu turbin uap STF-A650.
GE juga memberikan layanan selama 20 tahun untuk membantu memastikan ketersediaan aset pembangkit listrik dalam jangka panjang guna memenuhi kebutuhan energi di pulau ini.
Sebelumnya, pembangkit listrik ini sudah di resmikan pada 12 Mei lalu oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Arifin Tasrif, dihadiri oleh Presiden Direktur PLN Darmawan Prasodjo, Presiden Direktur Medco Energi Hilmi Panigoro, Presiden Direktur PT Medco Power Indonesia Eka Satria, dan Country Leader GE Gas Power Indonesia George Djohan.
Pada kesempatan itu, Presiden Direktur PT Medco Power Indonesia Eka Satria mengatakan, ”Dengan turbin gas siklus gabungan berteknologi terbaru, PLTGU Riau akan menghasilkan listrik yang efisien, ramah lingkungan dan memenuhi standar internasional untuk emisi gas buang dan regulasi lingkungan. Rampungnya proyek ini menunjukkan komitmen Medco Power dalam mendukung program pemerintah untuk mengembangkan mega infrastruktur tenaga listrik, dan sejalan dengan target perusahaan untuk meningkatkan portofolio bisnis gas-to-power kami secara berkelanjutan.”
Pengembangan daya di negara ini didorong oleh Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional Indonesia dalam mencapai tingkat penetrasi energi terbarukan sebesar 23% dalam bauran energi Indonesia pada tahun 2025, naik dari 13% saat ini. Hal ini sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29-41% pada tahun 2030, dan mencapai emisi net-zero pada 2060, yang sejalan dengan Nationally Determined Contributions (NDC) Indonesia, seperti yang disebutkan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development dalam laporan mereka.
Untuk mendukung hal ini, GE di Indonesia berkomitmen untuk mempromosikan teknologi gas demi menyediakan energi yang lebih berkelanjutan dan menstabilkan jaringan listrik, sehingga mendukung pertumbuhan energi terbarukan.
Sementara, di kesempatan yang sama, Country Leader, GE Gas Power, George Djohan mengatakan, “Seiring dengan upaya Pemerintah Indonesia untuk mencapai target energi terbarukan, kami melihat pembangkit listrik tenaga gas yang sangat efisien dan memiliki emisi karbon yang lebih rendah akan memainkan peran sangat penting dalam mendukung pertumbuhan negara, sekaligus memastikan stabilitas dan keandalan jaringan listrik.” “Kami senang sekali dapat mendukung pembangkit listrik paling efisien di Sumatra dengan teknologi GE, yang sejalan dengan target energi nasional,” katanya. (ak)