JAKARTA (IndoTelko) -- Pijar Mahir, aplikasi pembelajaran daring milik PT Telkom, mendukung target peningkatan literasi digital, khususnya untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pada pemerintah pusat dan daerah guna mencapai Indonesia negara ekonomi terbesar ke-4 Tahun 2050.
Head of Digital Vertical Ecosystem Education PT Telkom Indonesia Sri Safitri mengatakan, dukungan diberikan dengan turut serta dalam ekpos layanan dan kinerja pada West Java Digital Services International Festival 2022 di Sumedang, 22-23 Desember 2023.
Di Kabupaten Sumedang saja, terdapat kisaran 10 ribu ASN sebagai calon potensial pengguna Pijar Mahir. Belum dengan
ASN (tetap dan kontrak) pada 416 kabupaten, 98 kota, 7.094 kecamatan, 8.506 kelurahan, dan 74.961 desa lainnya di seluruh
Indonesia.
"Kami siap menciptakan peningkatan kompetensi digital bagi 4,34 juta ASN se-Indonesia agar skill literasi digital-nya terus naik, sehingga bisa mencapai target pemerintah tahun 2050 menjadikan Indonesia negara ekonomi terbesar ke-empat dunia," katanya di Sumedang, kemarin.
Turut hadir selain dirinya dalam acara itu adalah Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Azwar Anas, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, ratusan bupati dan walikota lainnya, serta tamu undangan.
Platform pendidikan daring tersebut sedikitnya telah eksis cukup lama di Indonesia, yang selain memandu masyarakat Indonesia untuk berbagai kemahiran konvensional/digital, juga menyediakan sertifikasi secara online.
Melalui Pijar Mahir, para pencari sertifikasi, pencari kerja, institusi pelatihan, dan komunitas profesi dunia profesional dapat berinteraksi secara mudah melalui satu platform. Di dalamnya tersedia rangkaian metode pembelajaran lengkap mulai dari pre test, pembelajaran melalui video, post test, hingga webinar.
Materi Pijar Mahir berbasis kompetensi digital yang cocok untuk ASN jumlahnya mencapai ratusan modul. Yaitu antara lain Merancang Tampilan Visual Produk bagi Desainer Website (UI Designer), Cara Mengamankan Data dan Privasi di Internet & Social Media, dan Mahir Google Workspace untuk Meningkatkan Kinerja Individu/Team.
Kemudian, Menginput dan Mengelola Data Menggunakan Ms Office untuk Calon Operator Entri Data, Belajar Penggunaan Fungsi Excel Bagi Juru Tata Usaha Keuangan, Desain Presentasi Powerpoint, Mahir Videografi Komersial untuk Iklan Produk, hingga Rapid Growth with Tiktok. Selain untuk ASN, Pijar Mahir juga berisikan modul untuk pelajar/mahasiswa/umum dengan berisikan konten Marketing, UMKM, Teknologi, Pengembangan Diri, Telekomunikasi, hingga Mahir Bahasa.
Sri Safitri melanjutkan, peningkatan literasi digital dibutuhkan karena selaras dengan program digitalisasi pemerintah. Terutama untuk peningkatan layanan ke masyarakat serta pemberantasan KKN.
Hal ini selaras dengan presentasi Azwar Anas di acara tersebut. Menurut Menpan RB, ada relasi SPBE (Sistem Pelayanan Berbasis Elektronik) dengan pemberantasan korupsi dan kemudahan berusaha. Atau peningkatan nilai EDGI (eGov Developement Government Index) selaras perbaikan peringkat indeks persepsi korupsi serta tingkat kemudahan berusaha (Easy of Doing Business).
Menurut dia, peningkatan kualitas pelayanan publik melalui SPBE juga akan berpengaruh signifikan pada kinerja pemberantasan korupsi serta efisiensi belanja TIK melalui infrastruktur TIK berbagi menggunakan data center nasional.
Digitalisasi pemerintah, kata dia, akan mendukung target Indonesia jadi negara dengan ekonomi terbesar ke-empat dunia
dengan di bawah Tingkok, India, dan Amerika Serikat.
Pijar Mahir merupakan bagian dari Leap-Telkom Digital sebagai umbrella brand produk dan layanan digital Telkom untuk mengakselerasi digitalisasi masyarakat Indonesia. Dengan Leap, diharapkan mendukung pertumbuhan ekosistem digital di Indonesia demi mengakselerasi terwujudnya kedaulatan digital nasional, sejalan target pemerintah dalam beberapa tahun mendatang.