telkomsel halo

Creative Gorilla Capital luncurkan dana Rp300 miliar

11:11:00 | 18 Jan 2023
Creative Gorilla Capital luncurkan dana Rp300 miliar
JAKARTA (IndoTelko) - Platform modal ventura baru yang diprakarsai oleh kolaborasi antara Future Creative Network (FCN), Vynn Capital dan Pomona, Creative Gorilla Capital (CGC), meluncurkan dana debut sebesar 300 miliar rupiah bernama Gorilla Silverback Fund. Dana tersebut memiliki fokus untuk investasi kepada Startup D2C/Consumer-focused potensial di berbagai ekosistem di Indonesia. CGC berpusat untuk mendukung bisnis startup potensial dengan keahlian kreatif dan pemasaran untuk dapat mengasah strategi yang tepat dalam mencapai hypergrowth.

Dikatakan Founding & Managing Partner Creative Gorilla Capital Benz Julio Budiman, pihaknya percaya bahwa penting bagi CGC untuk mendorong startup Indonesia dengan memberikan fasilitas terbaik dan berdampak positif bagi komunitas luas. Selain pendanaan dan konsultasi ahli dari para mitra, CGC juga menyediakan akses ke ekosistem kreatif terbesar di Indonesia bagi para startup terpilih. "Mengekspos mereka ke profesional pemasaran kelas dunia dan solusi berbasis data sejak awal akan meningkatkan peluang startup untuk berhasil dan terus berkembang," katanya.

Berdasarkan informasi whitepaper yang dirilis oleh Accenture, pertumbuhan pesat di pasar barang dan jasa mencapai enam kali lipat dengan nilai US$7,9 miliar antara tahun 2015 dan 2020 dan diperkirakan akan terus tumbuh di masa mendatang. Hal ini juga dipengaruhi oleh jumlah penduduk Indonesia yang kini mencapai lebih dari 260 juta jiwa, urbanisasi yang pesat, dan peningkatan pendapatan per kapita masyarakat.

Ini yang menjadi pendorong bagi bisnis D2C berbasis teknologi dan digital yang secara langsung menyediakan barang dan jasa konsumen untuk terus berkembang. Seiring dengan semakin matangnya platform e-commerce di Indonesia, rantai pasokan menjadi lebih efisien dan mengandalkan kemajuan teknologi, layanan D2C berpotensi berkembang di tahun-tahun mendatang. Namun penting untuk dicatat bahwa “D2C” masih sangat baru lahir di wilayah Indonesia, sehingga secara khusus membutuhkan pendekatan omni-channel yang memerlukan ketergantungan tidak hanya pada e-commerce tetapi juga melalui jalur perdagangan tradisional/modern.

CGC memprakarsai dana sebesar 300 miliar rupiah Gorilla Silverback Fund untuk membangun momentum bagi perusahaan startup yang berfokus pada D2C/Konsumen untuk memanfaatkan lonjakan ekosistem bisnis digital di Indonesia. Tidak seperti VC biasanya, CGC membedakan dirinya dengan memposisikan diri sebagai mitra dalam pemasaran & jaringan bisnis konsumen secara keseluruhan.

Ditambahkan Benz, dengan memanfaatkan jaringan kreatif terbesar di wilayah ini, startup baru dapat mengakses semua sumber daya yang diperlukan untuk menciptakan winning brand, sejak hari pertama. "Kami akan membantu para pemula untuk menerapkan consumer insight dan pemikiran yang brand-led untuk mendorong pertumbuhan mereka. Keahlian yang biasanya diberikan kepada pemegang jabatan/ merek yang sudah mapan, akan tersedia untuk semua portofolio kami,” jelasnya.

CGC tidak hanya melakukan investasi tetapi juga turut mengasah keahlian dan berbagi pengalaman komprehensif ketiga mitranya dengan para pengusaha pemula sejak hari pertama. Future Creative Network (FCN) adalah pakar dalam ekosistem pemasaran dengan lebih dari 42 perusahaan dan agensi di bawah sayapnya.

GCG BUMN
Sementara pengalaman Vynn Capital di bidang investasi tentunya hadir dengan portofolio yang luas dan teruji hingga ke level regional. Beberapa portofolio perusahaan Vynn Capital yang sukses termasuk ekosistem e-commerce mobil terintegrasi terbesar di Asia Tenggara, Carsome, dan platform manajemen properti terbesar di Indonesia, Travelio.

Bermodalkan pengalaman di bidang Consumer Packaged Goods/FMCG dan data di Pomona, Benz percaya bahwa Indonesia adalah tempat yang tepat untuk menemukan gelombang bisnis D2C/Consumer Products selanjutnya. Menjadikan CGC sebagai langkah ekspansi potensial, Benz menempatkan Pomona sebagai data-core baik untuk kebutuhan internal maupun portofolio CGC yang menyediakan sejumlah riset data serta insight dalam mengidentifikasi tren produk selanjutnya yang berpotensi dapat berkembang di skala nasional hingga global.

CGC akan mengalokasikan 300 miliar rupiah bagi startup secara selektif dengan melihat beberapa indikator kritis utama. Faktor-faktor tersebut seperti jalur profitabilitas yang jelas, kesesuaian pasar produk yang teruji, dan kecakapan distribusi akan menjadi penekanan utama dalam proses seleksi.

Benz menegaskan, sampai saat ini CGC telah melakukan pendanaan di lebih dari 5+ startup inovatif dan berambisi tinggi seperti Offmeat, Ringkas, Kynd, dan Allura, dengan beberapa kesepakatan lagi yang sedang dikerjakan. Terlepas dari fase “winter” yang saat ini terjadi di pasar secara keseluruhan, CGC percaya diri dalam melihat keberlangsungan startup yang dapat bertahan selama mungkin. "Tujuan kami dalam tiga tahun ke depan adalah untuk bekerja secara selektif dan erat dengan para pemimpin masa depan untuk membangun winning brand yang bertahan lama yang dapat berkembang tidak hanya secara lokal tetapi juga secara global," katanya. (ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories